Sukses

3 Alasan Mengapa Madrid Harus Segera Bangkit

Pelatih Madrid Zinedine Zidane harus mengatasinya jika ia ingin memenangkan La Liga musim ini.

Liputan6.com, Madrid - Real Madrid harus rela kehilangan posisinya di puncak klasemen La Liga, menyusul hasil imbang dengan Las Palmas, pertengahan pekan lalu. Tak konistennya penampilan Madrid membuat mereka harus kehilangan nilai di pertandingan penting.

Los Blancos gagal merengkuh poin saat melawan Valencia.  Madrid menelan kekalahan 1-2 dari Valencia dalam duel di Estadio Mestalla.

Kemudian, "kejaiban" menghampiri Madrid saat bertemu Villarreal. Madrid sukses mempermalukan tuan rumah Villarreal 3-2 di Estadio de la Cerámica, setelah sempat tertinggal dua gol.

Real Madrid secara mengejutkan ditahan imbang Las Palmas 3-3 dalam laga di Estadio Santiago Bernabeu. Sempat tertinggal 1-3, Madrid akhirnya mampu memperkecil ketinggalan melalui tendangan penalti Ronaldo. Pemain asal Portugal itu, kembali menjadi penyelamat timnya, setelah mencetak gol di akhir pertandingan.

Hal ini menunjukkan ada sesuatu yang tidak bekerja sebagaimana mestinya. Dan, pelatih Madrid Zinedine Zidane harus mengatasinya jika ia ingin memenangkan La Liga musim ini.


* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kesalahan Zidane

Pelatih Madrid Zinedine Zidane membuat kesalahan sederhana. Casemiro tidak harus keluar dari skuat saat melawan tim sekelas Las Palmas. Banyak penggemar, dan analis mengatakan bahwa Casemiro tidak diperlukan terhadap lawan-lawan yang lebih rendah, namun Las Palmas bukan tim seperti itu.

Madrid masih membutuhkan kehadiran pemain dengan fisik yang prima untuk mengtasasi mereka. Pelatih Prancis itu, mungkin tidak berharap Las Palmas akan bermain seperti itu di Bernabeu. Tapi, faktanya mereka melakukan itu, dan Casemiro tidak ada untuk membantunya.

Pada akhirnya, tim tamu justru menguasai bola sekitar 57 persen saat melawan Madrid di Bernabeu. Mereka layak mendapatkan poin pada laga itu, dan Zidane seharusnya tahu lawannya lebih baik.
    
Casemiro bergabung dengan Madrid pada 2013. Namun, ia baru mulai menjadi langganan starter sejak musim lalu. Ia juga berhasil mengantar Madrid juara Liga Champions 2015/2016.

3 dari 4 halaman

Kiper Pengganti

Keylor Navas bukan kiper seperti dulu lagi. Ya, dia memang membuat beberapa penyelamatkan ketika Madrid sudah kalah 1-3 dari Las Palmas.

Namun, Navas semestinya bisa melakukan jauh lebih baik untuk mencegah gol ketiga Las Palmas dan juga gol kedua saat menghadapi Valencia.

Zidane sepertinya harus membuat keputusan tentang kiper Kosta Rika itu. Dan, nampaknya Madrid kemungkinan besar akan merekrut penjaga gawang anyar musim panas mendatang.

Nama kiper Manchester United David De Gea kembali dikaitkan dengan Madrid memasuki bursa transfer musim panas mendatang. Dia menjadi salah satu target bersama Thibaut Courtois dan Hugo Lloris.

Sebelumnya De Gea dan Navas hampir bertukar tempat pada 2015. Tapi, transfer itu tidak terealisasi akibat keterlambatan dalam formalisasi.

Isu tersebut merebak kembali seiring inkonsistensi performa Navas di bawah mistar pada musim ini. Namun, kiper berusia 30 tahun itu menekankan tekadnya menetap di Estadio Santiago Bernabeu.

4 dari 4 halaman

Momen Sulit

Apa yang salah dengan Marcelo? Bek kiri asal Brasil ini seperti menjalani salah satu musim terburuk sejak ia menjadi bintang seperti sekarang ini. Marcelo adalah pemain yang wajib dimainkan Madrid di lini pertahanan.

Namun, jika hal-hal buruk terjadi, Zidane tidak benar-benar memiliki pemain pengganti.

Dalam beberapa pertandingan, Zidane sempat mencoba memindahkan posisi Lucas Vazquez menjadi bek kanan, lalu Isco bermain lebih ke dalam di lini tengah. Perubahan itu harus dilakukan, karena Zidane tidak punya pelapis Marcelo.

Fabio Coentrao bukan pilihan Zidane, sedangkan Danilo masih mengalami momen sulit bersama Los Merengues sejak kedatangannya.

Marcelo bergabung dengan Madrid pada musim transfer di bulan Januari 2007.  Kemampuan Marcelo sering dibandingkan dengan Roberto Carlos, yang mengaku bahwa Marcelo adalah penerusnya dan seorang pemain bek terbaik di dunia. Roberto bahkan pernah mengatakan pada media bahwa Marcelo menguasai teknik bermain yang lebih baik daripada dirinya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.