Dimitri Payet, dari Pelayan Toko Menjadi Pujaan Prancis

Liputan6.com,Paris - Seantero Stade de France, Sabtu (11/6/2016) dini hari WIB bersorak menyambut gol kemenangan timnas Prancis di laga pembuka Piala Eropa 2016 melawan Rumania. Tendangan keras Dimitri Payet bersarang telak ke pojok gawang yang dikawal kiper Ciprian Tatarusanu pada menit 88.

Payet menjadi pahlawan. Namanya kemudian dielu-elukan oleh seluruh suporter Les Bleus. Gelandang West Ham itu sendiri tampak terharu dengan gol yang diciptakannya. Dengan raut muka setengah menangis dia berlari dan lalu merebahkan diri di lapangan.

Pada laga uji coba terakhir sebelum tampil di turnamen akbar ini, Payet juga menjadi penentu kemenangan. Lewat eksekusi bola mati, dia memaksa Kamerun takluk dengan skor 3-2.

Kebintangan Payet kini semakin bersinar. Padahal sebelumnya tidak banyak yang tahu siapa sosok pemain 29 tahun. Jalan berliku harus dilaluinya sebelum bisa sukses seperti sekarang, tampil untuk timnas Prancis dan menjadi andalan di klub Inggris, West Ham United.

Yang menarik belakangan terungkap fakta bahwa dulunya Payet merupakan seorang pelayan toko pakaian. Profesi tersebut terpaksa dilakoninya demi menyambung hidup. Kala itu Payet berusia 18 tahun. Walau sudah terikat kontrak dengan klub Nantes, namun gajinya masih jauh dari kata cukup, seperti diberitakan 101 Great Goals.

Dengan penuh ketekunan dan kesabaran Payet pun berhasil mengubah nasib. Dia sempat mendarat di beberapa klub lokal, mulai dari Nantes, Saint Ettiene, Lille, Olympique Marseille hingga musim lalu akhirnya berlabuh di West Ham.

Pemain yang dikenal punya tendangan bebas mematikan tersebut, kini menjadi incaran banyak klub besar. Kabarnya tiga raksasa La Liga, Barcelona, Real Madrid dan Valencia sudah menyiapkan tawaran besar buatnya.