Sukses

Soal Adaptasi ECU, Marquez Keluhkan Honda

Marquez memuji Ducati sebagai motor yang paling cepat beradaptasi dengan ECU baru.

Liputan6.com, Jakarta Perubahan regulasi yang mulai ditetapkan sejak awal MotoGP 2016 salah satunya menyangkut Electric Control United (ECU). Terkait dengan itu, Marc Marquez mengeluhkan kinerja Repsol Honda yang belum mampu beradaptasi.

Memang banyak perubahan yang diambil Dorna Sport selaku penyelenggara MotoGP untuk menyambut musim 2016. Salah satu perubahan yang paling mendapat sorotan adalah ECU. Dorna memutuskan mencoret tim konstruktor yang pada 2015 atau sebelumnya dibagi ke dalam kategori tim pabrikan dan open class.

Baca Juga

  • Manajer Timnas Inggris Menolak Latah Bicara Mourinho
  • Kenali Sisi Lain Zlatan Ibrahimovic
  • Jaguar Lompati MU Umumkan Bergabungnya Mourinho

Mulai musim 2016, semua peserta diwajibkan menggunakan ECU ciptaan Magneti Marelli. Musim lalu, ECU hanya dipasang pada motor Suzuki dan motor lain yang masuk kategori open class. Tim pabrikan macam Honda, Yamaha, dan Ducati diizinkan menggunakan ECU mereka sendiri.

Meski begitu, tiga tim itu masih memiliki hak khusus untuk meminta perubahan setelah ECU kepada pemasok. Namun, biaya untuk perubahan itu harus ditanggung sendiri oleh masing-masing tim.

Bila tim seperti Yamaha, Honda dan Ducati meminta perombakan mesin, maka penyelenggara MotoGP harus menurutinya dengan membiayai seluruhnya. Tapi sebaliknya, jika penyelenggara meminta mesin diubah, maka Yamaha, Honda dan Ducati tak boleh menolak alias tunduk pada regulasi.

"Dalam hal ini, mungkin yang paling cerdas adalah Ducati. Mereka sudah bekerja sangat lama dengan kebijakan ini. Dengan Honda, kami baru mulai menggunakannya setelah tes pramusim di Valencia. Kami mengalami banyak masalah. Namun, kami akan terus bekerja untuk terus beradaptasi," kata Marquez seperti dikutip Autosport.

Marquez pun menggunakan alasan itu sebagai penyebab di balik kegagalannya merebut podium juara MotoGP Italia di Sirkuit Mugello. Ironisnya, Marquez gagal meraup 25 poin setelah disalip Jorge Lorenzo, pembalap Movistar Yamaha, menjelang garis finis.

Akibatnya, Marquez gagal mengukir kemenangan keduanya pada MotoGP Italia. Musim 2014 adalah saat terakhir di mana Marquez merebut podium juara MotoGP Italia. Alhasil, Marquez kini tertinggal 10 poin dari Lorenzo yang kokoh di puncak klasemen pembalap.

"Motor yang paling stabil di Mugello adalah Ducati, lalu kemudian Yamaha. Suzuki juga begitu. Bahkan, mereka mampu terus menekan. Berbeda dengan kami yang tak memiliki kekuatan. Kami masih menyesuaikan untuk mengatasi masalah ini," tutur Marquez.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.