Sukses

Renovasi GBK Bakal Samai Komplek Olimpiade London

Presiden berharap renovasi Kawasan Olahraga Gelora Bung Karno bisa menyamai komplek Olimpiade milik Inggris.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo berharap renovasi Kawasan Olahraga Gelora Bung Karno bisa menyamai komplek Olimpiade milik Inggris, yang bermanfaat untuk area publik usai ajang multievent digelar. Hal ini dikatakan presiden dalam rapat terbatas bersama Wakil Presiden RI dan beberapa menteri terkait kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018.

Baca Juga

  • Dendi Santoso Menepi 2 Bulan
  • Keluarga Berembuk Tentukan Proses Pemulihan El Loco
  • Ibunda Rio Haryanto Lemas Lihat Putranya Tabrakan di GP Rusia

Saat kunjungan ke London, Inggris, dua minggu lalu, Presiden sempat melihat langsung Queen Elizabeth Park, tempat penyelenggaraan Olimpiade London tahun 2012.

“Saya melihat, saat ini, kawasan Olympic Park tersebut, setelah Olimpiade berakhir bukan hanya jadi pusat olahraga tapi telah menjadi area publik, public space bagi masyarakat London”, ujar Presiden seperti yang dikutip dalam rilis Biro Pers Kepresidenan.

Renovasi GBK nantinya yang dimulai pada Juni mendatang akan selesai pada Juli 2017. Kawasan yang awalnya dibangun untuk Asian Games IV tahun 1962 itu diharapkan bisa disulap menjadi landmark landmark Indonesia.

Presiden juga mengingatkan standarisasi serta kualitas bahan dari infrastruktur, tanpa mengesampingan penggunaan produk dalam negeri. Meski demikian, aspek estetika desain juga menjadi perhatian khusus.

“Khusus estetika desain, GBK harus betul-betul memiliki nilai tambah, memiliki karakter sebagai national heritage yang bersejarah”, ucap Presiden dalam ratas Senin (3/5/2016) siang.

Hadir dalam rapat tersebut di antaranya Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Harry Azhar Azis, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mochamad Basuki Hadimuljono, serta Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.