5 Laga Terbaik Derby Manchester, Manchester City vs MU

Manchester City 2-3 MU, November 1993
Empat hari sebelum laga ini, MU baru saja disingkirkan Galatasaray dari ajang Liga Champions. Tak pelak, di Maine Road, kandang City, tempat laga ini berlangsung, pemain MU pun diledek habis-habisan suporter City.

Suporter City pun makin kencang meledek pemain MU ketika Nial Quinn membawa tuan rumah unggul 2-0. Namun, ledekan serta cemooh mereka kepada pemain MU perlahan reda usai Eric Cantona menyamakan kedudukan lewat dua gol yang dicetaknya.

Hingga akhirnya mereka benar-benar terdiam saat Roy Keane memastikan kemenangan MU tiga menit sebelum laga berakhir. Bagi Keane, ini adalah pertama kalinya dia tampil di Derby Manchester, sejak bergabung dari Notthingam Forest, Juli 1993.

Performa MU sendiri ketika itu memang sedang bagus-bagusnya. Itu kemenangan ke-19 MU ketika itu dari 22 pertandingan Liga Inggris. Di akhir musim MU pun tampil jadi juara. Itu gelar liga kedua yang dilabuhkan pelatih Alex Ferguson.

MU 0-1 Manchester City, April 1974
Bisa jadi, Derby Manchester ini merupakan panggung Denis Law, penyerang Manchester City yang baru bergabung dari MU. Di laga ini, dia menjadi penentu kemenangan City dengan mencetak gol semata wayang The Citizens.

Usai mencetak gol, Law tak merayakan lantaran tak ingin menyakiti hati suporter MU yang pernah begitu menyanjungnya. Law sendiri kemudian digantikan pemain lain. Dan, di liga, sejak itu dia tak pernah lagi membela City.

Laga ini sendiri tak berlangsung sampai akhir. Pasalnya, beberapa menit sebelum laga berakhir, ribuan suporter MU turun ke lapangan. Namun, Liga Primer tetap mengesahkan kemenangan City.

Law sendiri memang merupakan salah satu legenda MU sepanjang masa. Dalam 11 tahun kariernya bersama MU, Law tampil di 404 laga dan mencetak 237 gol.

MU 1-2 Man City, Februari 2008
Laga di bulan Februari 2008 itu direncanakan kubu MU sebagai peringatan 50 tahun "Tragedi Munich". Sebuah tragedi menyedihkan, kecelakaan pesawat terbang yang menewaskan hampir sebagian besar anggota skuat The Dream Team MU yang dilatih Sir Matt Busby.

Ketika itu suasana begitu khidmat, terutama di awal pertandingan yang sempat dihiasi dengan one minute silence untuk mengenang korban "Tragedi Munich". Pendukung City juga tidak seperti biasanya, mereka begitu santun di Stadion Old Trafford.

Namun, itu semua tidak menghalangi fans The Citizens untuk memberi dukungan penuh kepada tim kesayangan mereka. Riuh reda mereka bahkan tak kalah dengan suporter tuan rumah.

Akhirnya dua gol dari Darius Vassell dan Benjani berhasil membungkam MU 2-1. Ini kemenangan pertama City atas MU di Liga Inggris untuk pertama kalinya sejak 1974.

MU 4-3 Mancester City, September 2009
Ini merupakan laga pertama dari total empat duel mereka sepanjang musim itu. Dan, tak diragukan lagi, ini merupakan salah satu Derby Manchester terbaik sepanjang sejarah.

Manchester City ketika itu sudah menjelma sebagai tim penuh bintang. Dengan belanjaan tak kurang dari 100 juta pound sterling, mereka mendatangkan bintang-bintang seperti Emmanuel Adebayor, Joleon Lescott, serta mantan bintang MU, Carlos Tevez.

Namun, ternyata uang tak bisa membeli kemenangan. Pertandingan berlangsung sangat seru, MU sempat tiga kali unggul dan tiga kali pula disamakan pemain Manchester City.

Hingga akhirnya, Michael Owen tampil menjadi pahlawan MU. Memanfaatkan umpan Ryan Giggs, Owen membungkus kemenangan MU lewat golnya di menit ke-96! Setan Merah pun menang 4-3.

MU 1-6 Manchester City, Oktober 2011
Manchester City benar-benar tega mempermalukan MU di kandang sendiri, di hadapan suporter sendiri, di Stadion Old Trafford. City ketika itu memang begitu perkasa di bawah asuhan pelatih Roberto Mancini.

Sang bad boy, Mario Balotelli, membuka kemenangan City lewat golnya di menit ke-22. Saat merayakan gol, dia memamerkan kaus dalamnya dengan tulisan legendaris miliknya, "Why always me?" Balotelli pun mendapat kartu kuning.

Keterpurukan MU tak terlepas dari dikartu merahnya Jonny Evans. Sehingga City pun terus menambah gol-gol mereka, melalui Edin Dzeko (dua gol), David Silva, Sergio Aguero, dan gol tambahan Balotelli.

Ya, ketika itu Manchester City memang benar-benar perkasa. Tak salah jika di akhir musim mereka akhir tampil menjadi yang terbaik dengan gelar Liga Primer Inggris.