Sukses

5 Transfer Terburuk Juventus Usai Era Calciopoli

Selain soal cedera, tingkah laku buruk di luar lapangan ikut memengaruhi kegagalan mereka di Juventus.

Liputan6.com, Turin - Juventus dari dulu dikenal sangat jeli dalam mendatangkan pemain. Banyak pemain-pemain yang mereka rekrut, kemudian  menjadi bintang di Serie A. Mulai Alessandro Del Piero di awal 1990-an, hingga Zinedine Zidane, pertengahan 1990-an, atau David Trezeguet di era 2000-an.

Baca Juga

  • Soal Cabut Pembekuan, Kemenpora Ogah Terbelenggu Urusan PSSI
  • Saat Messi dan Suarez Kompak Jemput Anak dari Sekolah
  • Rio Haryanto: Suka Justin Bieber dan Takut Ular

Sejak tahun 2010, kehadiran direktur olahraga Giuseppe Marotta semakin menambah kuat insting pencarian Juventus terhadap pemain baru. Sosok yang direkrut dari Sampdoria itu pun banyak mendatangkan pemain yang kemudian terbukti punya kontribusi besar untuk Juventus.

Musim ini, pilar-pilar seperti Leonardo Bonucci, Andrea Barzagli, hingga Paulo Dybala, semuanya hadir berkat insting mumpuni Marrotta. Begitu juga dengan Mario Mandzukic, Simone Zaza, serta Alvaro Morata.

Namun, ada kalanya, proses perekrutan pemain baru Juventus tidak berjalan mulus, terutama setelah era Calciopoli menghantam Juventus. Setelah didatangkan dengan harga mahal, sang pemain tak mampu memberikan kontribusi bagus alias flop.

Berikut ini, lima rekrutan terburuk yang pernah didatangkan Juventus usai era Calciopoli, seperti dikutip dari Bianconeroblog.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Carvalho Amauri

5. Carvalho Amauri
Amauri adalah penyerang terhebat Palermo sebelum bergabung dengan Juventus pada 2008 dengan transer 22,8 juta euro (sekitar Rp 334 miliar). Bersama Palermo, namanya sempat tercatat sebagai pencetak gol terbanyak Seri A dengan 15 gol.

Namun, di Juventus, sinar Amauri begitu saja tenggelam. Penampilannya jauh dari ekspektasi suporter yang sempat memuji kebijakan manajemen dengan memboyong pemain berdarah Brasil ini.

Bersama Juventus, dia hanya mampu mencetak 24 gol dari 100 pertandingan. Jumlah itu jauh dari torehannya saat masih berseragam Palermo. Amauri yang kemudian dinaturalisasi jadi warga Italia mencetak total 23 gol dari 58 laga.

Di Juventus, akhirnya Amauri hanya jadi penghangat bangku cadangan. Apalagi, dia juga sempat mengalami cedera panjang. Pada 2012, Amauri bergabung dengan Fiorentina setelah sempat dipinjamkan ke Parma.

3 dari 6 halaman

Jorge Martinez

4. Jorge Martinez
Juventus kepincut penampilan Jorge Martinez saat membela Catania di Serie A 2009/10. Ketika itu, pemain asal Uruguay tampil gemilang dan menutup musim dengan mencetak sembilan gol dari 30 laga.

Pada awal musim 2010/11, Juventus resmi memboyong pemain sayap lincah itu seharga 12 juta euro. Namun, di Juventus performa Martinez malah melempem.

Dalam 20 pertandingan bersama Juventus, Martinez gagal tampil meyakinkan. Dia tak mampu mencetak barang satu gol pun. Apalagi ditambah cedera panjang yang dialaminya.Martinez pun semakin terlupakan.

Juventus pun meminjamkan Martinez ke beberapa klub, termasuk tim Rumania, CFR Cluj. Pada 2014, Martinez kembali dari masa peminjamannya di klub Lega Pro, Novara. Namun, dia tak lagi mendapat tempat dan kontraknya langsung diputus.

4 dari 6 halaman

Vincenzo Iaquinta

3 Vincenzo Iaquinta
Vincenzo Iaquinta adalah salah satu pemain yang ikut membawa Italia jadi juara Piala Dunia 2006. Pulang dari Jerman, tempat Piala Dunia 2006 berlangsung, dia direkrut Juventus seharga 11,3 juta euro dari Udinese.

Iaquinta sempat menunjukkan ketajamannya di musim 2008/09, saat mencetak 12 gol dari 28 laga. Namun, setelah itu, namanya tenggelam. Dia hanya mampu mencetak enam gol dari 15 laga di musim 2009/10.

Manajemen Juventus pun kecewa. Apalagi, dia juga cukup lama berkutat dengan cedera, sehingga lebih sering absen dari lapangan ketimbang merumput.

Pulih dari cedera, Iaquinta juga gagal menunjukkan performa terbaiknya. Seperti yang sudah-sudah, Juventus lalu meminjamkannya ke klub yang ketika itu baru promosi ke Seri A, Cesena.

5 dari 6 halaman

Diego Ribas

2. Diego Ribas
Nama Diego Ribas pertama kali mencuat saat tampil gemilang bersama klub kampung halamannya di Brasil, Santos. Ketika itu, bersama Robinho, Diego membawa Santos jadi juara Liga Brasil 2002 dan 2004.

Diego lalu hijrah ke Eropa, bergabung dengan Porto (Portugal) dan Werder Bremen (Jerman). Di dua klub ini, Diego menoreh sukses besar. Namanya pun jadi pembicaraan pemandu bakat klub-klub elite Eropa.

Juventus yang kesengsem pun tak ragu mengeluarkan uang 27 juta euro untuk memboyongnya. Sayangnya, di Juventus performa Diego justru tenggelam. Juventus pun kecewa karena mereka sudah mengeluarkan uang banyak.

Akhirnya, hanya satu musim berseragam I Bianconeri, Diego dilego kembali ke Wolfsburg. Namun, harganya turun drastis, hanya 15,5 juta euro. Sejak 2014, Diego membela klub Turki, Fenerbahce.

6 dari 6 halaman

Felipe Melo

1. Felipe Melo
Bisa jadi, perekrutan Felipe Melo dari Fiorentina, merupakan transfer yang paling disesali kubu Juventus. Pasalnya, gelandang asal Brasil itu diboyong dengan harga sangat mahal, 25 juta euro, pada 2009. Namun, hasilnya, di Juventus, performa Melo jauh dari harapan.

Awalnya, Juventus berharap, dengan pengalamannya membela Fiorentina, Melo tak akan kesulitan beradaptasi dengan permainan Juventus. Nyatanya, Melo malah jadi flop. Tak pelak harga 25 juta euro itu pun dianggap terlalu mahal.

Kubu Juventus makin kesal, karena Melo punya tabiat buruk dan kerap bermasalah di luar lapangan. Akhirnya pada 2013, Juventus harus merelakan menjual Melo ke klub Turki, Galatasaray, sempat sempat meminjamkannya.

Yang menyakitkan, harga Melo turun drastis, menjadi hanya 3,7 juta euro! Kini, memori Juventus akan transfer mengecewakan ini dipastikan akan terus mereka rasakan. Pasalnya, mulai 2015 lalu, Melo kembali tampil di Serie A bersama Inter Milan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.