Sukses

Dambakan MotoGP Indonesia di Sentul, Tinton Temui Wantimpres

Penyelenggaraan MotoGP Indonesia sudah mendapat dukungan dari dua kementerian, apa saja?

Liputan6.com, Jakarta Pengelola Sirkuit Sentul, Tinton Soeprapto, menemui Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Suharso Monoarfa di Kantor Wantimpres, Jalan Veteran III, Jakarta Pusat.

Kedatangan Ayah dari mantan pembalap nasional Ananda Mikola dan Moreno Soeprapto itu untuk menjelaskan perkembangan upaya menjadikan Sirkuit Sentul sebagai tuan rumah Moto GP tahun 2017.

"Kami sampaikan sekaligus konsultasi mengenai proyeksi Indonesia sebagai salah satu tuan rumah penyelenggara MotoGP 2017," ujar Tinton, di Kantor Wantimpres usai melakukan pertemuan yang digelar secara tertutup, Kamis, (19/11/2015).

Ia menjelaskan, saat ini dukungan resmi telah dikeluarkan oleh 2 Kementerian RI yaitu Kementerian Pariwisata dan Kemenpora agar Indonesia menjadi tuan rumah MotoGP 2017. Salah satu dukungan yang diberikan yaitu dengan telah dikeluarkannya Letter of Intention (LOI) yang resmi ditandatangani oleh Menpora Imam Nahrawi mewakili pemerintah Indonesia.

"Untuk itu diharapkan dan meminta adanya kerjasama dari semua pihak, baik swasta maupun BUMN serta lintas kementerian untuk dapat mewujudkan mimpi besar sebagai negara penyelenggara MotoGP 2017," ucapnya. 

Ia pun menyampaikan kepada Suharso, berbagai hal yang saat ini butuh perhatian dari pemerintah. Salah satunya kondisi Sirkuit yang membutuhkan banyak perbaikan agar memenuhi standar yang disyaratkan untuk kejuaraan MotoGP.

"Keberadaan sarana saat ini ini sudah cukup usang dan mengalami keausan sebagai sirkuit bertaraf internasional. Untuk itu sangat dibutuhkan uluran tangan dari pemerintah terkait untuk melengkapi persyaratan yang diperlukan bagi pelaksanaan event kelas dunia seperti MotoGP," ucapnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kondisi Sirkuit Sentul

Ia pun menyampaikan bila Sirkuit Sentul mendapatkan pengakuan dunia dengan mendapatkan lisensi Grade A dari FIM untuk MotoGP dan Grade 1 untuk Formula, maka sirkuit terbesar di Indonesia itu harus segera dilakukan perbaikan sarana dan prasarana sesuai dengan standar sirkuit internasional.

"Sehingga nantinya sirkuit Sentul Indonesia sudah dapat menyelenggarakan balapan tingkat dunia MotoGP maupun Formula1," ucapnya.

Tinton juga meyakini, bila mimpi Indonesia menjadi tuan rumah MotoGP terwujud, maka berbagai keuntungan khususnya dari sektor pariwisata dan ekonomi akan didapat Indonesia.

"Melalui media expose yang tinggi, dikarenakan event ini disiarkan secara langsung oleh media di 200 negara, maka akan sangat menguntungkan bagi promosi Indonesia di dunia internasional serta meningkatkan devisa negara dan industri wisata akan hidup," kata dia.

3 dari 3 halaman

Good Governance

Menyambung apa yang disampaikan Tinton, Suharso Monoarfa menilai keuntungan ekonomi yang akan diraih pemerintah cukup besar bila event internasional itu digelar di Indonesia.

"Setidaknya Indonesia juga akan dikenal lebih luas dan ada kesempatan bagi kita memperkenalkan Indonesia khususnya ada jalur wisata yang bisa kita kenalkan pada dunia dan melalui ini kita bisa sampaikan ke dunia, Indonesia pantas untuk menyelenggarakan yang seperti ini," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Suharso juga menyampaikan masukan kepada Tinton mengenai regulasi dan landasan hukum untuk menggalang dukungan baik itu kepada pihak swasta maupun pemerintah. 

"Peluang bagaimana good governance dari penyelenggaraan ini agar sesuai peraturan perundang-undangan yang ada. Supaya semua yang terlibat itu tidak keliru, tidak salah jadi kementerian atau swasta dan dengan demikian swasta yang ikut bantu penyelenggaraan ini merasa bahwa kegiatan ini didukung oleh pemerintah," ucapnya. (Rco/Bog)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.