Sukses

Mendambakan Gelar Liga Champions

Jelang masa jabatannya berakhir pada Juni mendatang, Presiden Juventus, Giovanni Cobolli Gigli mempunyai impian Alessandro Del Piero dkk bertanding di Stadio Olimpico, Roma pada 27 Mei 2009 dan pulang ke Turin dengan oleh-oleh gelar Liga Champions.

Terungkapnya skandal Calciopoli jelang pergelaran putaran final Piala Dunia 2006 lalu membawa cerita kelam dalam sejarah Juventus, klub tersukses dalam persepakbolaan Italia. La Vecchia Signora mendapat hukuman pahit: tersingkir ke kompetisi Liga Serie B—kali pertama dalam sejarah. Komposisi skuad pun kocar-kacir. Selain ditinggalkan allenatore Fabio Capello, sejumlah pemain inti Juve pun ‘berkhianat’.

Restrukturisasi pun terjadi dalam dewan direksi klub. Pada Juni 2006, Giovanni Cobolli Gigli didaulat sebagai Presiden Klub yang baru. Perlahan tapi pasti, di bawah kendali Gigli, ahli pemasaran yang baru saja genap berusia 63 tahun, Bianconeri kembali bangkit. Setelah sukses tampil sebagai kampiun di Liga Serie B musim 2006-07, Juventus berhasil kembali mencicipi kompetisi Eropa berkat keberhasilan skuad asuhan Claudio Ranieri menempati peringkat ketiga Serie A musim 2007-08.

Masa jabatan Gigli, tiga tahun, bakal kedaluwarsa di penghujung musim ini. Dalam wawancaranya dengan Juventus Channel, Gigli mengaku punya obsesi di pengujung karirnya ia dapat melihat Alessandro Del Piero dkk bertanding di Stadio Olimpico, Roma, pada 27 Mei 2009 nanti dan pulang ke Turin dengan membawa gelar Liga Champions.
Berikut petikan wawancaranya.

Bisa dijelaskan momen terpenting selama Anda menjabat sebagai Presiden Klub?
Banyak yang terjadi dalam dua setengah tahun saya bekerja di sini. Saya masih mengingat hari pertama saya memasuki kantor, hari ketika saya mendengar (Fabio) Capello menyatakan keinginannya untuk hengkang dari klub dan cerita lengkap seputar putusan skandal Calciopoli. Saya juga masih teringat ketika kami berhasil kembali ke Serie A, meraih tiket ke Liga Champions dan kemenangan saat menjamu Real Madrid di Turin. Namun, memori yang pasti terekam dalam benak saya sepanjang hayat adalah kematian Alessio dan Riccardo.

Apa yang menjadi impian Anda selama ini?
Sama halnya dengan keinginan para suporter. Saya sangat mendambakan Juventus bakal terbang ke Roma untuk bermain di partai final Liga Champions. Saya pikir, itulah gelar yang paling kami inginkan saat ini. Saya yakin, di ajang ini anak-anak bakal tampil dengan baik, dimulai saat dua kali menghadapi Chelsea (di babak 16 besar).

Soal bursa transfer musim dingin Januari…
Tidak ada aktivitas yang bakal kami lakukan di bursa transfer kali ini. Saya mendukung pernyataan Blanc (Jean-Claude Blanc, CEO Juventus) beberapa hari lalu, bahwasanya kami tidak akan merekrut pemain baru di bursa Januari. Sebab, kami pikir, komposisi skuad saat ini telah mumpuni. Kecuali, jika muncul situasi darurat.

Pemain masa depan Juve?
Gelandang Claudio (Marchisio). Sangat menyenangkan klub dapat memiliki seorang pemain seperti Claudio. Ia masih sangat muda (22 tahun) tapi mempunyai potensi yang sangat besar. Saya yakin satu hari nanti ia dapat menjadi (Giampiero) Boniperti (mantan top skorer Juventus sepanjang masa) yang baru.

Benarkah (Giorgio) Chiellini bakal menjadi kapten tim di masa mendatang?
Banyak pemain yang pantas mengenakan ban kapten. Tapi, tanpa bermaksud mengecilkan yang lain, saya kira pemain yang paling pantas untuk mewarisi jabatan itu dari Del Piero adalah Giorgio Chiellini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini