Sukses

Siapa Bersalah Dalam Kasus Penolakan Visa 5 Pemain Roma?

5 pemain Roma dipulangkan lebih awal sesaat setelah tiba di bandara.

Liputan6.com, Jakarta- AS Roma telah melakoni pertandingan internal di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Sabtu (25/7) malam tadi. Dalam laga bertajuk AS Roma Day 2015 tersebut, tak ada pergantian pemain selama 2x35 menit.

Pelatih Rudi Garcia tak bisa berbuat apa-apa untuk menggantikan 22 pemain yang diturunkan karena lima pemain lainnya dipulangkan ke Italia. Padahal, terdapat dua pilar I Lupi yang langganan menjadi starter seperti Gervinho asal Pantai Gading serta Aden Ljajic dari Serbia.

Coorporate Communication Ninesport, Gery Aloysius mengungkapkan pihaknya yang mengurus sendiri visa pemain Roma. Namun, dirinya tak menyangka bila ada beberapa negara yang belum memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia. "Semua kami yang mengurusnya, tidak ada pihak ketiga," kata Gery kepada Liputan6.com.

Pihak Roma sejatinya harus tahu dengan regulasi yang ditetapkan tuan rumah sebagai pengundang. Gery menambahkan pihaknya belum bisa mengonfirmasi apakah Roma datang tanpa pengetahuan tentang keimigrasian tanah air.

"Saya kurang dapat update dari hal visa. Mereka juga tidak komentar apapun soal temannya yang pulang ke Italia," ujar pria jangkung tersebut.

Dihubungi pada kesempatan berbeda, Kepala Kantor Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta, Sutrisno, menekankan bila kepulangan lima pemain murni karena negara asal mereka tak memiliki kerjasama visa serta hak bebas visa.

"Jangan campur adukkan dengan isu-isu lain yang ada di negara mereka. Ini murni karena tidak masuk dalam daftar negara sesuai Keppres, yang bisa menerima visa on arrival (mengurus visa di kantor imigrasi bandara) atau negara bebas visa," kata Sutrisno.

Gervinho, Seydou Doumbia (Pantai Gading), Antonio Sanabria (Paraguay), Victor Ibarbo (Kolombia), dan Adem Ljajic langsung meninggalkan tanah air untuk menantikan pertandingan pramusim selanjutnya.

"Pada dasarnya sama sekali bukan deportasi karena mereka tidak melanggar. Mereka malah boleh memilih penerbangan yang diinginkan, dan maskapainya harus memulangkan ke negara sebelum dia tiba ke sini," pungkas Sutrisno.

(Tho/Win)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini