Sukses

Puyol Berharap Xavi Angkat Trofi Liga Champions

Puyol memberikan trofi Liga Champions kepada Eric Abidal saat selebrasi juara Liga Champions 2011/12.

Liputan6.com, Barcelona: Mantan bek Barcelona, Carles Puyol memberikan semangat untuk Barcelona jelang menghadapi Juventus di laga final Liga Champions yang berlangsung di Stadion Olimpia Berlin 7 Juni mendatang. Puyol secara khusus berharap agar kapten Barcelona, Xavi Hernandez yang bakal hengkang akhir musim ini bisa kembali mengangkat trofi Liga Champions.

"Xavi pernah mengangkat trofi lain, tapi saya berharap dia punya kesempatan untuk mengangkat trofi Liga Champions karena tentu rasanya berbeda. Saya sangat yakin dengan Barcelona. Ini tentu sangat bagus untuk Xavi yang akan akhiri karier sebagai pemain Barca. Pemain seperti dia pantas tinggalkan Barca dengan prestasi. Dia beruntung bisa tinggalkan Barca di lapangan, sesuatu yang tidak saya alami," tandasnya seperti dikutip Marca.

Ya, Barcelona terakhir kali dapatkan trofi Liga Champions pada musim 2011/12. Saat itu, Puyol masih menjadi kapten Barcelona. Dia mengangkat trofi itu usai Barcelona kalahkan MU 3-1 pada laga final yang berlangsung di Wembley.

Ada momen menarik saat Puyol pada akhirnya memberikan trofi kepada Eric Abidal, eks bek kanan Barcelona yang menderita kanker hati. Momen itu pun jadi emosional. "Dia berjuang keras agar bisa berada di atas sana. Dia menunjukkan kepada kami bagaimana dia tak pernah menyerah dan pantas mendapatkannya. Saya berharap Xavi seperti itu juga. Sulit digambarkan bagaimana rasanya saat Anda mengangkat trofi Liga Champions," tuturnya.

Xavi Hernandez (kiri) berpelukan hangat dengan Carles Puyol (LLUIS GENE / AFP)

Lanjut ke halaman berikutnya...

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

2

Puyol juga mengaku sangat iri dengan penampilan Xavi di musim terakhirnya bersama Barcelona. Jika saja masih mampu, Puyol mengaku ingin kembali bermain dengan Barcelona. "Nyaris memenangkan segalanya, kami sedikit lagi membuat sejarah. Tim ini masih punya magis. Barcelona punya pemain yang ngotot untuk menang dan saya berharap kesuksesan ini berlanjut," tuturnya.

Sayang, Puyol mengalami konflik saat tinggalkan Barcelona. Dia tidak sepaham dengan Presiden Josep Maria Bartomeu yang memecat direktur sport, Andoni Zubizaretta. " Luis Enrique sudah banyak membantu saya. Saya banyak belajar dari dia. Saya bahagia untuk dia dan rekan-rekan saya yang lain," jelasnya.

Mantan kapten timnas Spanyol ini juga mengaku kecewa harus pensiun karena cedera. "sejujurnya, saya tak pernah mengira bakal pensiun dengan cara begitu. Saya selalu ingin bermain hingga 40 tahun. Saya pikir bisa karena merasa fit secara fisik, tapi cedera gerogoti saya. Saya lebih baik sekarang, tapi tidak cukup baik untuk main. Saat berada di lapangan, saya siap beri 100 persen," tandasnya.

Baca Juga:

5 Kandidat Kuat Pengganti Sepp Blatter

Mantan Petinggi FIFA Akui Disuap untuk Piala Dunia 1998 dan 2010

MU dan Madrid Sepakati Transfer De Gea

Arema Tak Tertarik Ikut Kompetisi Bikinan Tim Transisi

#LaNyallaPresidenFIFA Masuk Trending Topic Twitter

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.