Sukses

Mitos & Fakta Unik Seputar Boxing Day

Berikut berbagai fakta unik seputar Boxing Day.

Liputan6.com, London - Kompetisi Liga Premier Inggris sebentar lagi memasuki hari unik bertajuk Boxing Day. Berikut beberapa fakta mengenai Boxing Day.

Kompetisi Liga Premier Inggris memiliki hari khusus setiap tahunnya yang terjadi sehari setelah perayaan Natal. Hari tersebut bernama Boxing Day. Umumnya, berbagai partai akbar tersaji pada hari itu.

Lalu, apa sebenarnya Boxing Day itu? Jauh sebelum kompetisi Premier League digelar, publik Inggris umumnya telah mengenal Boxing Day. Menurut sejarah, Boxing Day mulai dipopulerkan pada pertengahan abad ke-19, saat masa pemerintahan Ratu Victoria. Sebelumnya, perayaan ini dikhususkan bagi para penduduk golongan bawah (pelayan) yang selama satu tahun melayani sang majikan.

Setelah melayani sang majikan pada hari Natal, keesokan harinya para pelayan tersebut mendapat jatah libur plus menerima berbagai hadiah yang pada saat itu umumnya berbentuk kotak persegi (boxes) yang diberikan majikan-majikan mereka. Hadiah tersebut beragam, bisa berupa pakaian, makanan, buah-buahan atau bahkan uang.

Tradisi inilah yang kemudian akrab disebut Boxing Day (Hari pembagian kotak hadiah). Di beberapa bagian Negara seperti Selandia Baru, Inggris, Australia dan Kanada, perayaan ini juga akrab disebut Stephens Day.

Seiring bergulirnya waktu, makna Boxing Day meluas. Klub-klub di Inggris berupaya memberikan hadiah terindah bagi para fans setia mereka berupa berbagai pertandingan panas.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Fakta dan Mitos Seputar Boxing Day


Berikut Berbagai Fakta dan Mitos Seputar Boxing Day:

1. Boxing Day tidak dirayakan dengan membagi-bagi uang, pakaian atau bahkan bola. Akan tetapi, publik Inggris tetap menyelenggarakan pertandingan pada satu hari setelah Natal ini dengan maksud yang sama.

2. Pertandingan Boxing Day digelar antara tim satu kota atau tim yang tidak berjauhan jaraknya. Ini untuk memudahkan para penggemar klub mendatangi stadion menyaksikan tim kesayangannya bertanding.

3. Bagi masyarakat Inggris, ini hari libur dan sangat istimewa. Maka, mereka memanfaatkannya dengan pesta, berbelanja, atau menyaksikan tontonan yang mereka suka. Maka, pada Boxing Day, sepak bola harus tetap bermain. Jika tidak, maka bisa diprotes seluruh rakyat. Sebab, sepak bola sudah menjadi bagian dari hiburan dan wisata wajib bagi sebagian besar orang Inggris.

4. Sepak bola di hari Boxing Day benar-benar menjadi sorotan semua orang, bahkan media di sana mempublikasikan secara besar-besaran setiap pencetak gol dan pemenang di Liga Inggris pada tanggal 26 Desember. Ini sekaligus menandakan bahwa hari tersebut benar-benar bukan hanya sekedar mitos, tetapi juga merupakan hari keberuntungan bagi setiap orang.

5. Pada laga Boxing Day 1963 tercatat sebagai yang terproduktif. Saat itu tercipta 66 gol di top-flight, di antaranya kemenangan 6-1 Burnley atas rival lokal Manchester United, Fulham memukul Ipswich 10-1, West Ham ditekuk tamunya Blackburn 2-8, Blackpool yang dihancurkan Chelsea 1-5, Liverpool menang besar 6-1 atas Stoke City.

6. Apapun alasan dibalik Boxing Day, pastinya hari itu memang istimewa bagi penonton dan para pemain. Banyak orang yang bukan penggemar Sepakbola datang khusus tanggal 26 Desember ke Stadion untuk mengisi waktu libur bersama keluarga menonton sepakbola.

7. Efek jadwal Boxing Day pun merambah ke luar lapangan. Pada Januari 2005, Sky Sports memecat komentatornya, Rodney Marsh. Penyebabnya, mantan striker Manchester City itu membuat lelucon soal penolakan David Beckham terhadap penawaran Newcastle.

8. Statistik menunjukkan Jose Mourinho bersama Chelsea selalu mampu meraih gelar juara setelah memuncaki klasemen di hari Natal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.