Sukses

Dahlan Iskan Cicipi Mie Ayam dan Kunjungi Markas Boeing di AS

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan gelar kunjungan kerjanya ke Amerika Serikat (AS) selama sepekan.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan berupaya memanfaatkan waktu kunjungan kerjanya ke Amerika Serikat (AS) selama sepekan. Baru sehari di negeri Paman Sam itu, Dahlan sudah melakukan beberapa kegiatan, termasuk urusan perut.

Dahlan mulai terbang ke AS pada tanggal 1 September 2013 dan tiba pukul 11.00 waktu setempat pada 2 September. Rencananya, mantan Direktur Utama PT PLN itu akan berada di AS hingga tanggal 8 September ini.

"Setelah tiba di Seattle, AS, Pak Dahlan langsung olahraga mengelilingi beberapa blok sekitar hotel kurang lebih 45 menit," cerita Staf Khusus Menteri BUMN, Abdul Azis dari keterangan resminya di Jakarta, Selasa (3/9/2013) malam.

Lebih jauh Azis mengungkapkan, Dahlan pun menyempatkan diri menyambangi kantor perwakilan Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN).

Dalam hal ini, pimpinan IPTN Gautama Indra Jaya mempresentasikan apa yang telah dan akan dilakukan IPTN ke depan.

Agenda orang nomor satu di Kementerian BUMN ini selanjutnya, adalah membaur dengan masyarakat Indonesia yang menetap di Seattle.

Dahlan berkesempatan mencicipi masakan khas asli buatan putra bangsa, Budi Danudiningrat yang sudah menetap di AS selama 23 tahun. Dia adalah pemilik T-Stationer Resto.

"Makanannya enak dan luar biasa. Ada mie ayam, pempek, lontong sayur, nasi goreng, bakso. Pak Dahlan memilih makan mie ayam," lanjut Azis.

Gautama, kata dia, juga mengajak Dahlan untuk melaksanakan shalat wajib berjamaah di Masjid Ar Rahmah. Itu adalah masjid terbesar kedua di Seattle yang dapat menampung 1.000 jamaah serta didukung berbagai fasilitas, antara lain perlengkapan gym, tempat belajar, ruang mediasi dan tempat memandikan jenazah.

Keesokan harinya, Azis mengatakan, Dahlan telah mengunjungi perusahaan pembuat pesawat terbang, Boeing sejak pukul 09.00 hingga sore hari.

"Tujuannya untuk meningkatkan kerja sama dengan PT Dirgantara Indonesia (Persero) dan memperkuat posisi tawar PT Garuda Indonesia Tbk," tandas dia. (Fik/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini