Sukses

Proyek Kilang Minyak Mentah Lokal 'Mandek'

Plt Menteri Keuangan (Menkeu), Hatta Rajasa mengaku rencana pembangunan kilang pengolahan minyak mentah (refinery) di dalam negeri masih terkendala penetapan internal rate of return (IRR).

Plt Menteri Keuangan (Menkeu), Hatta Rajasa mengaku rencana pembangunan kilang pengolahan minyak mentah (refinery) di dalam negeri masih terkendala penetapan internal rate of return (IRR) atau tingkat pengembalian investasi. Sehingga proyek tersebut belum dapat terealisasi hingga saat ini.

"Memang ada proyek besar yang masih nyangkut, seperti pembangunan kilang minyak," terang dia di Jakarta, Selasa (23/4/2013) malam.

Penyebabnya, lanjut Hatta, karena pemerintah Indonesia belum dapat memberikan IRR yang memadai bagi para investor dalam maupun luar negeri yang tertarik menggarap kilang minyak.

"Studi kelayakan (feasibility study/FS) sudah selesai, tinggal IRR yang belum cukup, sehingga perlu ada insentif berkaitan dengan investasi di sektor minyak dan gas (migas), termasuk pembangunan kilang," jelasnya.

Pemerintah, menurut dia, telah menetapkan dan berupaya menjalankan paket-paket kebijakan fiskal untuk mendorong investasi, diantaranya tax allowance, tax holiday dan sebagainya.

Apabila tidak terjadi kesepakatan terkait IRR, Hatta memastikan Indonesia akan semakin lama untuk merealisasikan pembangunan kilang pengolahan minyak mentah.

"Semakin lambat bangun kilang, maka semakin besar negara ini ketergantungan impor BBM. Implikasinya semakin rawan pula ketahanan energi, termasuk impor BBM Indonesia ke depan. Jadi proyek ini merupakan prioritas bagi kami," tukas dia.

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) berencana menggarap proyek kilang pengolahan minyak mentah bersama Kuwait Petroleum Company dan Saudi Aramco. Namun untuk mewujudkan proyek tersebut, Pertamina masih menunggu keputusan dari Kementerian Keuangan atas permintaan IRR sebesar 15%. (Fik/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini