Sukses

Indeks Pembangunan Manusia RI Kalah Jauh dari Malaysia

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia kalah jauh dibandingkan negara terdekatnya Singapura dan Malaysia. Jika Indonesia berada di posisi 121 dunia, kedua negeri jiran ini bertengger masing-masing di posisi 18 dan 64 dunia.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia kalah jauh dibandingkan negara terdekatnya Singapura dan Malaysia. Jika Indonesia berada di posisi 121 dunia, kedua negeri jiran ini bertengger masing-masing di posisi 18 dan 64 dunia.

Hal itu terungkap dari Laporan Human Development Report 2013 yang dikeluarkan Organisasi Program Pembangunan PBB atau United Nation Development Program (UNDP) beberapa waktu lalu.

Indonesia tercatat berada di urutan ke-121 dari 187 negara. Dari peringkat tersebut, Indonesia termasuk dalam negara dengan kalangan ekonomi masyarakatnya bersifat menengah.

Sepanjang 1980 hingga 2012, IPM Indonesia diketahui meningkat dari 0.422 menjadi 0.629, atau naik 49 %. Selama periode tersebut, harapan hidup penduduk Indonesia telah meningkat sebesar 12,2 tahun dari presentase sebelumnya 57,6 % menjadi 69,8 %.

Sementara harapan lama sekolah juga meningkat 4,6 tahun dari 8,3 tahun di tahun 1980 menjadi 12,9 tahun pada tahun 2012. Dilihat dari segi ekonomi, pendapatan per kapita masyarakat juga meningkat sebesar 225 %.

Kendati tingkat IPM tergolong rendah dibandingkan negara Asia Tenggara lainnya, UNDP mencatat, Indonesia bersama China dan Thailand bakal menjadi negara terdepan dalam percepatan pembangunan manusia di kawasan Asia Pasifik.

UNDP memperkirakan pada 2030, lebih dari 80 % kalangan ekonomi  kelas menengah dunia akan berada di negara-negara selatan.Dua pertiga diantaranya bermukim di negara Asia Pasifik, termasuk Indoensia.

"Kebangkitan negara-negara selatan belum pernah terjadi dengan kecepatan dan skala seperti ini,"ungkap Bate Trankmann, UNDP Country Officer, kepada wartawan di Jakarta, Senin (18/3/2013)

Bate mengatakan, kondisi ini merupakan kontribusi negara-negara selatan pada pencapaian komitmen mereka terhadap peningkatan pelayanan kesehatan dan pendidikan yang lebih baik, program pengentasan kemiskinan yang inovatif dan keterlibatan strategis dengan ekonomi dunia.

"Negara dikatakan maju itu tidak bersumber dari pendapatannya saja, melainkan dari peningkatan sarana kesehatan, pendidikan, dan pengentasan program kemiskinannya," ujar Bate.

Berikut adalah peringkat IPM dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara: (sebagai catatan posisi Laos dan Kamboja berada dalam satu peringkat mengingat nilai IPM yang sama)

1. Singapura, urutan 18 dunia
2. Brunei Darussalam (30)
3. Thailand (103)
4. Filipina (114)
5. Indonesia (121)
6. Vietnam (127)
7. Laos (138)
7. Kamboja (138)
8. Myanmar (149) (Yas/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.