Sukses

Lampung Segera Punya Kereta Bandara dan Komuter

Durasi menuju Bandara Radin Inten II dari Bandar Lampung sekitar 1 jam melalui jalan raya. Jika menggunakan kereta api dapat dipangkas menjadi hanya 20 menit.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) secara intensif akan mengoptimalkan moda transportasi kereta api menjadi pilihan angkutan massal di Bandar Lampung. Mulai dari pembangunan kereta bandara hingga kereta komuter di dalam kota dan antar kota.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, Kementerian Perhubungan akan membangun stasiun KA Bandara dan Skybridge yang mempermudah akses kereta menuju Bandara Radin Inten II.

Pembangunan tersebut ditargetkan akan selesai akhir 2020. Secara biaya, proses pengerjaannya membutuhkan Anggara sekitar Rp 50-100 miliar.

"Dalam pembangunan tersebut kita akan berkolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan PT Kereta Api Indonesia. Saat ini jalur rel kereta dan jaringannya sudah ada, jadi kita tinggal melakukan penyelesaian tanah serta pengadaan-pengadaan lainnya seperti, gerbong keretanya," ungkapnya, Senin (1/7/2019).

Pembangunan kereta bandara di Lampung sangat dibutuhkan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas jalan, terutama di Bandar Lampung. Dengan adanya angkutan massal kereta api, ia menganggap dapat memangkas perjalanan dari Bandar Lampung menuju Bandara Radin Inten II.

"Saat ini durasi menuju Bandara Radin Inten II dari Bandar Lampung sekitar 1 jam melalui jalan raya. Jika menggunakan kereta api dapat dipangkas menjadi hanya kurang lebih 20 menit saja. Keberadaan kereta bandara ini juga akan mengurangi kepadatan kendaraan," ujar Menhub.

Lebih lanjut, ia mengatakan, Lampung memiliki keuntungan dengan memiliki banyak jaringan jalur rel kereta dibandingkan daerah-daerah lainnya. Dia menjelaskan, rel-rel yang ada nanti juga bisa diintensifkan untuk penggunaan transportasi komuter dalam kota ataupun antar kota, misalnya dari Kota Bumi, Baturaja, bahkan ke Palembang.

"Lampung sudah mempunyai potensi lebih. Kalau di kota lain harus membuat LRT dan masih berupa perencanaan, sedangkan Lampung sudah memiliki jalur kereta api yang ada," sebut dia.

Untuk itu, Budi Karya meminta kepada PT KAI dan Gubernur Lampung agar aset-aset yang dimiliki kereta api berupa rel dan jaringannya harus terus dirawat.

"Kereta api adalah angkutan masa lalu, sekarang, dan masa depan. Karena itu, kereta api akan dijadikan untuk angkutan masa depan, baik untuk komuter maupun antarkota. Saya yakin ke depan angkutan kereta api akan bertambah dan memberi layanan yang baik kepada masyarakat," pungkasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tahun ini, Kereta Api Bakal Angkut 6,4 Juta Pemudik

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersinergi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dalam menghadapi arus mudik dan arus balik lebaran tahun ini. Adapun mudik tahun ini Kemenhub mengusung tema Mudik Bareng Asyik Lancar.

Direktur Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian Kemenhub, Zulfikri mengungkapkan sebagai regulator pihaknya optimis arus mudik dan balik moda transportasi kereta api dapat berjalan dengan lancar, aman, nyaman dan selamat sesuai dengan tema mudik.

Dia mengungkapkan pada penyelenggraan Angkutan Lebaran Tahun 2019, moda kereta api diperkirakan mengalami kenaikan volume penumpang sebesar 3,41 persen dari 6.236.227 menjadi 6.449.172 pada tahun ini. 

"Menyikapi kenaikan jumlah penumpang KA pada masa Angkutan Lebaran 2019, Ditjen Perkeretaapian bersama PT KAI menyiapkan sejumlah KA tambahan, meliputi 2 KA Ekonomi PSO, 5 KA Ekonomi non PSO serta KA Eksekutif, Bisnis dan KA Ekonomi Premium," kata dia dalam sebuah acara diskusi di Kawasan Abdul Muis, Jakarta, Jumat (24/5).

Jumlah kereta api reguler di tahun ini juga bertambah 3 persen dari 48 menjadi 50. "Jadi ada tambahan 2 perjalanan kereta yang ditambahkan," ujarnya.

Selain itu, dia mengatakan pihaknya bersama KAI juga telah melaksanakan Inspeksi Angkutan Lebaran dengan menggunakan KA Inspeksi di Lintas Utara dan Lintas Selatan Jawa guna mengecek kesiapan prasarana perkeretaapian menjelang Angkutan Lebaran Tahun 2019.

"Kita lihat bagaimana kesiapan sarana dan prasarananya, kita lihat di daerah-daerah rawan longsor dan banjir apakah sudah siap posko yang kita mobilisasi untuk persiapan lebaran ini,"ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.