Sukses

Naik Paddle Board, Menteri Susi Panen Rumput Laut di Fakfak

KKP akan menjadikan Fakfak sebagai salah satu sentra pengembangan budi daya rumput laut nasional.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melakukan panen raya rumput laut di kampung Saharei Distrik Fakfak Timur Kabupaten Fakfak, Papua Barat, pada Jumat kemarin. Susi langsung turun ke laut dengan menaiki paddle board dan memanen rumput laut bersama puluhan pembudi daya yang telah menunggu kedatangannya.

Panen raya rumput laut tersebut dilakukan pada lahan seluas 4 hektare yang merupakan hasil dukungan program dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan pemda setempat.

"Panen raya ini diharapkan akan menjadi awal menuju ekonomi masyarakat yang lebih baik. Saya ingin rumput laut ini menjadi alternatif usaha dan secara langsung meningkatkan pendapatan masyarakat di sini," ungkap Susi dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (24/3/2018).

Susi juga meminta kepada PT Algae yang akan menampung hasil panen rumput laut masyarakat di Fakfak tidak mempermainkan harga. 

"Di sini ada PT Algae, saya harap nanti harga rumput laut tidak dipencet-pencet. Perusahaan harus peduli dengan pembudi daya, sehingga masyarakat akan terpacu semangatnya untuk bekerja," jelas perempuan kelahiran Pangandaran ini.

Menurut Susi, perairan di tanah Papua ini luar biasa kaya. Oleh karena itu, ia berpesan masyarakat untuk menjaga kelestarian sumber daya laut, memanfaatkan dengan cara bertanggung jawab dan tidak merusak demi anak cucu kita.

"Sebanyak 363 kapal asing telah kita tenggelamkan. Sekarang ikan melimpah, bapak ibu harus bersyukur, caranya yakni dengan memanfaatkan dan melestarikan sumber daya yang ada. Saya ingatkan Bapak Ibu tidak melakukan penangkapan ikan dengan portas, ngeruk pasir dan buang sampah plastik di laut," ujar Susi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kebun Bibit Rumput Laut

Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan bantuan kebun bibit rumput laut kultur jaringan sebanyak 40 unit atau seluas 2,5 hektare kepada kelompok pembudi daya di kampung Saharei.

Saat berdialog dengan Menteri Susi, ketua adat Saharei, Abdul Kadir Manggawa, mengungkapkan bahwa dukungan rumput laut yang diberikan pemerintah sangat membantu dalam memberikan tambahan pendapatan.

Ia juga menyampaikan keinginannya kepada pemerintah untuk merealisasikan program transfer nelayan. Menurutnya, ini harapan semua masyarakat. Dengan program transmigrasi nelayan ke Distrik Weri, maka akan ada transfer pengetahuan bagi masyarakat.

Kadir juga meyakini jika SDM manusia kuat, maka pembangunan akan berjalan baik.

"Kami sangat berterima kasih kepada ibu Menteri atas dukungan rumput laut ini. Oleh karenanya, ke depan mohon fasilitasi dari ibu Menteri dan Bapak Bupati, agar harga rumput laut bisa stabil dan bagus terus. Hal ini akan menambah semangat kami untuk menekuni usaha ini," pinta kadir.

 

 

3 dari 3 halaman

Sentra Budi Daya Rumput Laut Nasional

Sementara itu, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto, menyatakan bahwa KKP akan menjadikan Fakfak sebagai salah satu sentra pengembangan budi daya rumput laut nasional.

"Kita harapkan pengembangan rumput laut di Fakfak ini akan mendorong peningkatan kapasitas produksi. Dengan demikian, nantinya kita akan bangun sistem bisnis terintegrasi dari hulu hingga hilir. Ini penting untuk naikan nilai tambah," jelas Slamet.

Ia menekankan pentingnya mengimplementasikan peta jalan rumput laut nasional. Ia menegaskan bahwa tantangan utama saat ini adalah bagaimana menata sistem tata niaga rumput laut yang lebih efisien dan transparan.

"Rantai tata niaga harus efisien dengan memutus rantai distribusi yang terlalu panjang. Oleh karenanya, kemitraan harus terjalin secara langsung antarindustri dengan pembudi daya di setiap sentra produksi dengan mengedepankan kepercayaan, tanggung jawab dan transparansi", tegas Slamet.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.