Sukses

Ilham Habibie Minta PT DI Ikut Dalam Pembuatan Pesawat R80

RAI berharap PT DI (Persero) berperan dalam pengembangan dan pembangunan pesawat R80. Saat ini masih ada beberapa komponen yang belum mendapat kepastian mitra pemasok.

Liputan6.com, Jakarta - PT Regio Aviasi Industri (RAI) mengharapkan PT Dirgantara Indonesia (Persero) atau PT DI berperan dalam pengembangan dan pembangunan pesawat R80. Saat ini masih ada beberapa komponen yang belum mendapat kepastian mitra pemasok.

Komisaris RAI, Ilham Habibie, mengatakan, ‎dalam pengembangan dan pembangunan pesawat R80, RAI masih belum mendapat mitra untuk memasok komponen sayap, kokpit, dan mesin.

"Yang belum sayap, kokpit, sama engine-nya biasanya pesawat terbang ada displayer cari mitra untuk bisa membantu," kata Ilham saat ditemui di Perpustakaan Habibie-Ainun, Kawasan Patra Kuningan, Jakarta, Kamis (22/2/2018).

Ilham pun berharap, PT DI sebagai perusahaan dalam negeri yang bergerak pada industri komponen pesawat, berpartisipasi dalam pengembangan dan pembangunan pesawat R80, dengan menjadi mitra pemasok komponen kopit atau bagian sayap.

"Kita mengharapkan PT DI menggambil bagian ini, misalnya kokpit, sayap," ucap Ilham.

Ilham mengaku sudah melakukan pembicaraan dengan Dirgantara Indonesia, meminta berpartisipasi dalam pengembangan dan pembangunan pesawat R80. Namun, saat ini belum ada perkembangan mengenai hal tersebut.

Ilham mengaku memaklumi sikap Dirgantara Indonesia yang belum memberikan tanggapan. Pasalnya, saat ini perusahaan tersebut sedang fokus menggarap ‎pesawat N219.

"Sudah ada pembicaraan. Kita sudah berkali-kali ngomong tetapi belum secara formal, mereka sibuk dengan N219. Saya bisa mengerti, jadi itu mereka memang belum bisa komit dengan ini, karena mereka fokus dengan N219," tuturnya.

‎Ilham mengungkapkan, meski sudah ada mitra pemasok beberapa komponen dari luar negeri, pesawat R80 tetap dirakit di Indonesia.

‎"Perakitan semua ini dibuat di Indonesia untuk beberapa kalinya, itu semua perakitan finalnya di Indonesia karena kita tanggung jawab dengan pesawat R80 ini," tandas Ilham.

Tonton Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

RI Jadi Salah Satu Pasar Terbesar Industri Helikopter

Industri helikopter mengalami kemajuan pesat di 2017. Salah satu pendorongnya adalah meningkatnya pesanan yang datang dari Asia Tenggara khususnya Indonesia.

Global Sales dan Marketing Bell Helicopter Patrick Moulay mengatakan, Indonesia jadi salah satu negara Asia Pasifik yang memberikan pengaruh paling besar ke industri helikopter.

Meski sempat mengalami penurunan, pada 2017 industri helikopter kembali membaik dan mengalami peningkatan pembelian sebesar 75 persen.

"Indonesia jadi salah satu mitra terbesar kami. Bell Helicopter telah bekerja sama dengan PT Dirgantara Indonesia dan TNI untuk menyalurkan helikopter ke Indonesia," tutur Patrick saat ditemui di perhelatan Singapore Air Show, Singapura, Selasa (6/2/2018)

Lebih lanjut, Patrick mengatakan, selain Indonesia, negara lain yang turut menyumbang dalam peningkatan industri helikopter adalah Thailand, Filipina, dan China.

Pada tahun 2017 lalu terdapat 200 unit pesanan helikoper jenis Bell dari China. Jumlah ini jauh melampaui pesanan dari seluruh dunia pada 2016 yang hanya mencapai 160 unit.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.