Sukses

IHSG Bergerak di 2 Zona pada Awal Sesi Perdagangan

Sektor saham industri dasar dan keuangan membebani laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal perdagangan Kamis ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat terbatas pada awal sesi perdagangan saham Kamis ini. Namun, IHSG berbalik ke zona merah.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (22/2/2018), IHSG naik tipis 2,94 poin atau 0,04 persen ke posisi 6.646,34. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG menguat terbatas 2,57 poin ke posisi 6.645,97. Namun, penguatan itu hanya sementara. IHSG berbalik arah ke zona merah meski turun terbatas. Indeks saham LQ45 melemah 0,27 persen ke posisi 1.114.

Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.Ada sebanyak 116 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. 75 saham melemah dan 111 saham diam di tempat. Pada awal sesi, IHSG berada di level tertinggi 6.648,75 dan terendah 6.632,75.

Transaksi perdagangan saham tercatat 32.987 kali untuk total frekuensi perdagangan saham. Volume perdagangan 1,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 484,3 miliar. Investor asing melakukan aksi jual Rp 7,58 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.673.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham sama-sama menguat dan melemah. Sektor saham keuangan melemah 0,60 persen, dan catatkan pelemahan terbesar, sektor saham industri dasar tergelincir 0,62 persen. Sementara itu, sektor saham aneka industri naik 0,51 persen dan sektor saham barang konsumsi menanjak 0,31 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham DWGL naik 9,4 persen ke posisi Rp 326, saham BOSS menanjak 8,48 persen ke posisi Rp 1.215 per saham, dan saham BGTG menguat 4,24 persen ke posisi Rp 172.

Saham-saham yang melemah antara lain saham IKAI turun 3,95 persen ke posisi Rp 340, saham TPMA merosot 3,85 persen ke posisi Rp 340 dan saham SIMA merosot 3,85 persen ke posisi Rp 200.

Sebagian besar bursa saham Asia tertekan kecuali indeks saham Shanghai naik 1,61 persen. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 1,12 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,22 persen. Selain itu, indeks saham Jepang Nikkei susut 1,21 persen, indeks saham Singapura merosot 0,76 persen dan indeks saham Taiwan melemah 0,66 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Prediksi Analis

Sebelumnya, laju Indeks harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah pada perdagangan Kamis pekan ini. Rilis data keuangan emiten dan harga komoditas akan pengaruhi laju IHSG.

Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya memaparkan pergerakan IHSG dalam konsolidasi wajar. IHSG berpotensi gapai rekor tertinggi kembali sepanjang masa. William menilai, rilis data laporan keuangan emiten dan menguatnya harga komoditas masih mewarnai laju IHSG.

"IHSG akan bergerak di kisaran 6.502-6.713 pada Kamis pekan ini," tutur dia dalam ulasannya Kamis 22 Februari 2018.

Sementara itu, Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji memaparkan laju IHSG akan bergerak di area support pada level 6.616-6.590 pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

Analis PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menambahkan, IHSG masih dibayangi tekanan. IHSG akan kembali menguji level support moving average (MA) lima harian dan 20 harian dengan pergerakan 6.595-6.680.

"IHSG secara teknikal bergerak konsolidasi negatif tertahan pada level support MA lima harian. Indikator stochastic bergerak pada jenuh beli," kata dia.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu kemarin, IHSG melemah 19,48 poin ke posisi 6.643. Sektor saham aneka industri, dan properti memimpin pelemahan IHSG.Sedangkan sektor pertanian dan tambang jadi penahan pelemahan IHSG.

Ini ditopang prospek positif dari tambang logam dan minyak kelapa sawit. Selain itu, data tingkat pertumbuhan pinjaman naik menjadi 8,2 persen secara year on year memberikan sisi optimistis Bank Indonesia pada pelonggaran kebijakan makroprudensial dengan target pertumbuhan kredit kembali di atas 10 persen. Investor asing melakukan aksi beli Rp 79,02 miliar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.