Sukses

Investor Asing Buru Saham, IHSG Cetak Rekor Baru di 6.689

Investor asing melakukan aksi beli Rp 420,67 miliar di pasar reguler sehingga mengangkat laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali catatkan rekor baru pada perdagangan saham Senin (19/2/2018). Aksi beli investor asing mendukung IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, IHSG naik 97,70 poin atau 1,48 persen ke posisi 6.689,28. Indeks saham LQ45 mendaki 1,74 persen ke posisi 1.128,24. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Ada sebanyak 263 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sedangkan 111 saham melemah dan 106 saham lainnya diam di tempat. Pada akhir sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.689,28 dan terendah 6.607,90.

Pada Senin pekan ini, IHSG sempat sentuh level tertinggi dalam sejarah. Sebelumnya, IHSG sempat level tertinggi di 6.680 pada 29 Januari 2018.

Tercatat volume perdagangan saham 11,73 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,49 triliun. Investor asing melakukan aksi beli Rp 420,67 miliar di pasar regular.Total frekuensi perdagangan saham sekitar 379.344 kali.

Secara sektoral, sebagian besar sector saham menguat kecuali sector saham pertanian . Sektor saham industri dasar mengangkat IHSG dengan naik 2,99 persen dan sektor saham properti menanjak 2,5 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan terbesar antara lain saham MYRX naik 13,46 persen ke posisi Rp 177, saham LEAD melonjak 12,59 persen ke posisi Rp 161, dan saham IKAI menanjak 11,18 persen ke posisi Rp 358 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham IBFN turun 6,36 persen ke posisi Rp 103, saham ESSA merosot 3,11 persen ke posisi Rp 312 dan saham SRIL tergelincir 2,81 persen ke posisi Rp 346 per saham.

Di bursa saham Asia, sebagian besar indeks saham acuan menguat. Indeks saham Jepang Nikkei naik 3,2 persen, indeks saham Singapura menguat 1,3 persen, indeks saham Hong Kong Hang Seng mendaki 2 persen, dan indeks saham Malaysia menguat 0,9 persen.

Analis PT Indosurya Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, penguatan IHSG masih didukung optimisme pelaku pasar terhadap pasar saham dan kondisi fundamental ekonomi. "Ditambah kembalinya aliran dana investor asing," ujar William saat dihubungi Liputan6.com, Senin pekan ini.

 Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

IHSG Menguat di Awal Pekan

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak positif di awal pekan ini.  Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (19/2/2018), IHSG menguat 27,3 poin atau 0,42 persen ke posisi 6.618,9. Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00, IHSG juga naik 27,32 poin atau 0,41 persen ke posisi 6.618,9.

Sementara indeks saham LQ45 menguat 0,50 persen ke posisi 1.114,77. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Ada sebanyak 124 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. Kemudian 18 saham melemah dan 79 saham lainnya diam di tempat. Pada sesi pagi ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.620,3 dan terendah 6.607,9.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 7.066 kali dengan volume perdagangan 139,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 128,9 miliar. Investor asing melakukan aksi beli bersih Rp 23,97 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.526.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham perkebunan yang melemah 0,07 persen. Sementara penguatan didorong sektor saham aneka industri yang naik 0,77 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Diikuti sektor industri dasar yang naik 1,76 persen. Disusul sektor saham infrastruktur yang menguat 0,77 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham ARNA melonjak 7,56 persen ke posisi Rp 370 per saham. Kemudian saham LEAD menguat 6,29 persen ke posisi Rp 151, dan saham AIMS naik 23,3 persen ke posisi Rp 370 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham BISI turun 2,17 persen ke posisi Rp 1.830, saham SULI merosot 1,96 persen ke posisi Rp 200, dan saham SAME tergelincir 1,64 persen ke posisi Rp 600 per saham.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.