Sukses

Harga Emas Antam Melonjak Rp 5.000 per Gram

Harga pembelian kembali emas Antam juga naik menjadi Rp 579 ribu per gram pada perdagangan Kamis 15 Februari 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) atau emas Antam naik Rp 5.000 menjadi Rp 648 ribu per gram pada perdagangan Kamis (15/2/2018). Pada perdagangan kemarin, harga emas Antam berada di posisi Rp 643 ribu per gram. Jadi selama dua hari ini, kenaikan harga emas Antam mencapai Rp 10.000.

Untuk harga pembelian kembali atau buyback naik Rp 6.000 menjadi Rp 579 ribu per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda akan menjual emas, maka Antam akan membelinya di harga Rp 579 ribu per gram.

Pembayaran buyback dengan volume di atas 1 kilogram (kg) akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu pada harga buyback hari transaksi.

Antam menjual emas dengan ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram. Hingga pukul 08.45 WIB, sebagian besar ukuran emas Antam tersedia kecuali ukuran 250 gram, dan 500 gram.

Harga emas Antam ini berlaku di kantor Antam Pulogadung, Jakarta. Sedangkan di gerai penjualan emas Antam lain bisa berbeda.

Sementara untuk harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram dipatok Rp 6.598.000 atau Rp 659.800 per gram. Sedangkan ukuran 20 gram di angka Rp 12.799.000 atau Rp 639.950 per gram.

Antam juga mengeluarkan emas edisi Idul Fitri. Untuk ukuran 1 gram dijual di harga Rp 724.000. Ukuran 2 gram di jual Rp 1.332.000 dan 5 gram dijual Rp 3.173.000.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Daftar Harga Jual Emas Antam

Berikut daftar harga emas yang dijual Antam

* Pecahan 1 gram Rp 648.000

* Pecahan 5 gram Rp 3.097.000

* Pecahan 10 gram Rp 6.144.000

* Pecahan 25 gram Rp 15.286.000

* Pecahan 50 gram Rp 30.522.000

* Pecahan 100 gram Rp 60.994.000

* Pecahan 250 gram Rp 152.359.000

* Pecahan 500 gram Rp 304.516.000

3 dari 3 halaman

Harga Emas Dunia

Sebelumnya, harga emas sentuh level tertinggi hampir tiga minggu usai rilis data inflasi yang menguat. Data inflasi tersebut membuat investor berbalik memegang logam mulia untuk lindung nilai.

Harga emas untuk pengiriman April menguat US$ 27,60 atau 2,1 persen ke posisi US$ 1.358 per ounce. Sementara itu, indeks dolar Amerika Serikat (AS) turun 0,6 persen. Harga emas dapat naik seiring dolar AS melemah karena dolar AS tergelincir dapat membuat pembelian aset tersebut menjadi lebih murah.

Imbal hasil obligasi atau surat utang AS bertenor 10 tahun melonjak 2,91 persen. Level itu tertinggi dalam empat tahun.

Meningkatnya imbal hasil obligasi secara teori dapat kurangi selera investor untuk logam mulia terutama emas. Akan tetapi, angka inflasi menguat memberi perlindungan untuk harga emas dalam jangka pendek karena sebagai lindung nilai.

Seperti diketahui, indeks harga konsumen melonjak 0,5 persen pada Januari. Angka ini terbesar dalam lima bulan. Indeks Harga Konsumen tetap di 2,1 persen.

"Laporan indeks harga konsumen memberikan kekhawatiran the Federal Reserve menaikkan suku bunga lebih cepat. Kemungkinan empat kali kecil pada 2018," ujar Jim Wyckoff, Analis Senior Kitco.com.

Tingkat inflasi inti naik mendekati 0,3 persen pada Januari. Inflasi selama 12 bulan juga tetap 1,8 persen. Namun upah AS disesuaikan dengan inflasi. The Federal Reserve atau bank sentral AS mengamati risiko inflasi yang didorong upah.

Jeffrey Nichols, Direktur American Precious Metals Advisors menuturkan, ada indikator lain dari ekonomi AS yang lebih kuat yaitu data ketenagakerjaan.

"Yang penting penguatan harga emas telah dikecewakan berkali-kali. Ketidakpastian pasar saham yang baru juga memprihatikan. Nanti pada akhirnya tertuju kepada ekspektasi kebijakan suku bunga the Federal Reserve dan kepercayaan yang berkembang," jelas dia.

Untuk harga logam lainnya yaitu harga perak naik 35 sen atau 2,1 persen ke posisi US$ 16.878 per ounce. Harga tembaga naik 7,35 sen atau 2,3 persen ke posisi US$ 3.236 per pound. Harga platinum menguat US$ 23,40 atau 2,4 persen ke posisi US$ 999,10 per ounce.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.