Sukses

Sering Terjadi Kecelakaan, Menhub Bakal Perbaiki Tanjakan Emen

Menhub Budi Karya Sumadi dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono akan memperbaiki Tanjakan Emen untuk mengurangi tingkat kecelakaan di daerah tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengaku akan memperbaiki Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat (Jabar). Langkah ini dilakukan menyusul banyaknya tragedi kecelakaan di daerah tersebut, salah satunya kecelakaan bus pariwisata yang menelan korban jiwa 27 orang belum lama ini. 

Budi Karya mengaku, Kementerian Perhubungan telah melakukan diskusi dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR), Basuki Hadimuljono, membahas kontur jalan di daerah tersebut.

"Berkaitan di Subang, beberapa diskusi dengan Menteri PUPR (Basuki) dan laporan dari Dinas Perhubungan Provinsi (Jawa Barat) ada satu evaluasi perubahan konstruksi di tikungan, baik kelalaian maupun derajat tikungan, dan marka jalan di sana," kata Menhub Budi, seperti dikutip merdeka.com di Jakarta, Selasa (13/2/2018).

Budi Karya mengungkapkan, pembicaraan terkait Tanjakan Emen sudah ada sebelum insiden kecelakaan maut bus pariwisata terjadi.

"Jadi kemarin sempat diskusi dengan Menteri PUPR, Kadishub itu yang dilakukan. Sebelum itu juga saya berpikir demikian," ujarnya.

Untuk diketahui, kecelakaan lalu lintas terjadi di Tanjakan Emen, Ciater, Subang, Jawa Barat, pada Sabtu sore, 10 Februari 2018. Insiden ini melibatkan sebuah bus dan satu sepeda motor.

Ada tiga bus pariwisata yang mengangkut 150 rombongan wisata kelompok Koperasi Permata dari Kampung Legoso, Kelurahan Pisangan Timur, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.

Dalam perjalanan pulang dari arah Bandung, rombongan hendak mampir ke Ciater, Subang, sehingga melintasi Tanjakan Emen. Arus lalu lintas saat itu terbilang sedang.

Bus yang dikemudikan Amirudin turun tak terkendali dan berkelok. Satuan Lalu Lintas Polres Subang dalam keterangan tertulis menyebutkan, bus menabrak sebuah sepeda motor Honda Beat T 4382 MM. Setelah itu bus menabrak tebing di sebelah kiri jalan dan terguling.

Kecelakaan maut diduga karena rem blong. Hal itu diperkuat oleh pernyataan Kapolres Subang Muhammad Joni yang menyatakan bahwa cuaca sore itu bagus.

“Cuaca bagus saat itu,” ujar Joni, 10 Februari 2018. Selain itu, jalanan aspal juga tidak rusak alias mulus.

Sampai saat ini korban tewas akibat kecelakaan di Tanjakan Emen tercatat mencapai 27 orang.

Tonton Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

YLKI Minta Kemenhub Reformasi Total Uji KIR

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyoroti terjadinya kecelakaan bus yang terjadi di Tanjakan Emen, Subang, yang menewaskan 27 penumpang.

Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi, meminta kecelakaan Tanjakan Emen ini harus menjadi momen untuk mengaudit total semua PO bus terkait kelaikan teknis pada armadanya. Ini mengingat kecelakaan massal selalu dipicu oleh hal-hal teknis seperti rem blong. 

"Hal ini juga membuktikan bahwa uji kir yang selama ini dilakukan tidak efektif untuk mengontrol kelaikan dari kendaraan. Bahkan, uji kir lebih sering formalitas dan lahan pungli belaka," kata Tulus kepada wartawan, Senin (12/2/2018).

Untuk itu, YLKI mendesak Kementerian Perhubungan untuk melalukan reformasi total dalam praktik uji kir.

"Memberikan pada bengkel swasta yang bersertifikat menjadi opsi yang layak dipertimbangkan," kata Tulus lagi.

Kecelakaan bus di Tanjakan Emen yang memakan 27 orang korban tewas terekam dalam video amatir warga.

Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Minggu, 11 Februari 2018, selain penumpang bus, mereka yang menjadi korban terdapat pengendara sepeda motor. Peristiwa kecelakaan yang terjadi di Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat, ini terekam oleh seorang warga, sesaat setelah kejadian.

Sementara itu, sebagian besar penumpang peristiwa tersebut adalah pengendara motor dan juga rombongan koperasi simpan pinjam asal Ciputat, Tangerang Selatan.

Kecelakaan Tanjakan Emen terjadi pukul 5 sore usai rombongan pulang berwisata dari Tangkuban Perahu. Sejauh ini, jumlah korban yang tewas 27 orang dan 17 orang lainnya luka–luka. Seluruh korban dibawa ke Puskesmas Jalan Cagak dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Subang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.