Sukses

Gempa Sering Goyang Jakarta, Waktunya Pindah Ibu Kota?

Titik rawan gempa paling banyak teridentifikasi di wilayah Indonesia bagian timur seiring penambahan sesar aktif.

Liputan6.com, Jakarta Kalimantan disebut-sebut paling cocok sebagai ibu kota baru Indonesia menggantikan Jakarta. Alasannya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan titik rawan gempa di Kalimantan relatif sedikit dibanding Jawa, termasuk Jakarta. 
 
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian PUPR, Danis H. Sumadilaga, mengungkapkan berdasarkan peta gempa 2017, titik rawan gempa di seluruh wilayah Indonesia bertambah sebanyak 214 titik menjadi 295 titik. Sementara peta gempa 2010 menunjukkan titik rawan gempa di Tanah Air hanya 81 titik. 
 
"Artinya apa, risiko terjadinya gempa di seluruh kawasan Indonesia semakin besar. Ini bukan kita menakut-nakuti karena kenaikannya signifikan," kata dia saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (26/1/2018). 
 
Danis menyebut, titik rawan gempa paling banyak teridentifikasi di wilayah Indonesia bagian timur seiring penambahan sesar aktif. Jumlahnya mencapai 154 titik rawan. Sesar aktif adalah hasil dari aksi gaya lempeng tektonik yang merupakan salah satu sumber pemicu gempa. 
 
Data 2010 dibandingkan 2017, titik rawan gempa di Sumatera dari 19 menjadi 55 titik. Selanjutnya di Jawa dari 10 menjadi 37 titik, Sulawesi dari 12 menjadi 49 titik, Maluku-Papua dari 12 titik menjadi 79 titik, serta Nusa Tenggara-Banda dari sebelumnya nihil menjadi 75 titik. 
 
"Jadi memang kecuali di Kalimantan. Wilayah itu relatif aman terhadap gempa. Sedikit sekali daerah yang merah, hanya di dekat perbatasan Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan," Danis menjelaskan. 
 
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
 
 
 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Titik Rawan Gempa di Jawa Bertambah

Sedangkan untuk wilayah Jakarta, diakui Danis, termasuk daerah yang rawan gempa. Sebab di Jawa saja, titik rawan gempa bertambah sebanyak 27 titik dalam kurun waktu tujuh tahun.

"Jakarta rawan gempa, iya," ucapnya.

Terkait rencana pemindahan ibu kota, di mana penetapan lokasi harus aman dari gempa, Danis enggan menjelaskan secara lebih rinci.

Dia menyerahkan sepenuhnya hasil kajian kepada Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas.

"Itu (pemindahan ibu kota) biar Bappenas saja. Kajiannya pun kita belum tahu. Saya juga belum bisa menyebut lokasinya. Yang pasti Kalimantan relatif sedikit sekali titik rawan gempanya," ujar Danis.

3 dari 4 halaman

Gempa Jakarta Hari Ini Berkekuatan 5,2 SR Berpusat di Banten

Gempa bumi kembali terasa di Jakarta hari ini. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan, lindu berpusat di Lebak, Banten.

Gempa yang terjadi pada Jumat (26/1/2018) pukul 11.48 WIB ini berkekuatan 5,2 Skala Richter. Pusat gempa di 7,23 Lintang Selatan - 105,99 Bujur Timur, tepatnya 79 km Barat Daya Lebak, Banten.

BMKG menyatakan, gempa dengan kedalaman 11 kilometer ini tidak berpotensi terjadi tsunami.

4 dari 4 halaman

Warga Jakarta Kembali Rasakan Gempa Jumat Siang

Gempa kembali dirasakan di Jakarta, Jumat (26/1/2018). Guncangan tidak terlalu kuat dirasakan di gedung tinggi.

Pantauan Liputan6.com, dari Gedung SCTV Tower, Lantai 17, getaran dirasakan tidak terlalu kuat, namun mampu menggoyangkan lapu yang tergantung di atap.

Selain di SCTV Tower, Senayan, gempa juga dirasakan oleh warga di kawasan Pondok Indah, Jakarta dan Bumi Serpong Damai (BSD).

"Eh, gempa lagi ya?," ucap Saski, warga Pondok Indah. Ia mengaku merasakan dua kali getaran gempa.

Hingga kini belum ada informasi dari BMKG atau pihak berwenang mengenai ukuran gempa dan pusat gempa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.