Sukses

Pemerintah AS Tutup, Siapa yang Paling Dirugikan?

Keputusan yang dibuat Pemerintah AS ini tentu memberikan imbas terutama dalam bidang ekonomi.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Amerika serikat (AS) harus menghadapi kenyataan pahit setelah Partai Demokrat dan Partai Republik gagal mencapai kesepakatan akhir dalam pembahasan anggaran pemerintah. Akhirnya, pemerintahan negara adidaya ini harus tutup alias shutdown sampai ditemukannya titik terang kesepakatan dari pembahasan anggaran tersebut.

Keputusan yang dibuat ini tentu memberikan imbas terutama dalam bidang ekonomi. Siapa sajakah yang paling merugi dari adanya keputusan ini?

Dilansir dari vox.com, Senin (22/1/2018), ada beberapa penduduk yang paling kena dampak dari hal ini. Mereka adalah anak-anak yang tumbuh di keluarga miskin, keluarga veteran, serta pekerja federal bergaji rendah.

Hal ini dikarenakan mereka menggantungkan hidup dari pendanaan yang diatur dalam anggaran pemerintah. Saat Pemerintah AS shutdown pada 2013, setidaknya sebanyak 850 ribu pekerja federal tidak bisa bekerja selama 16 hari. Urusan pemerintahan di 50 negara bagian Amerika Serikat pun turut terganggu.

Menurut laporan yang dikeluarkan oleh Gedung Putih, shutdown pada 2013 membuat 6.300 anak dari keluarga miskin tidak bisa bersekolah. Sebagian besar anak-anak yang terkena imbas juga mereka yang masih berusia dini dan membutuhkan pendidikan di tingkat taman kanak-kanak (TK).

Selain anak-anak, keluarga militer dan veteran juga turut dirugikan dengan adanya hal ini. Meski rumah sakit militer dan klinik masih dibuka, para veteran tidak bisa mempergunakan program pemerintah yang biasanya bisa membuat mereka mendapat bantuan kesehatan. Akses para veteran ke institusi pendidikan dan konseling juga tertutup.

Sementara itu, pekerja federal yang bergaji rendah tidak bisa bekerja selama masa shutdown.

Di tahun 2013, Washington Post melaporkan sebanyak 100 pekerja di Kementerian Tenaga Kerja Amerika Serikat harus dirumahkan. Hal ini berimbas pada perusahaan yang akhirnya harus membayar ganti rugi sebesar US$ 80 ribu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

2013 Jadi Tahun Terburuk

Pemberhentian operasi Pemerintah AS pada 2013 merupakan yang paling merugikan sepanjang sejarah. Diperkirakan, pada 2013 lalu Pemerintah AS kehilangan US$ 20 miliar. Tak hanya itu, akibat tidak ditemukannya jalan tengah pembahasan anggaran, Produk Domestik Bruto (PDB) Amerika Serikat juga tergerus 0,3 persen pada kuartal kala itu.

Hal ini karena pegawai pemerintahan menyumbang kontribusi yang signifikan pada pendapatan perekonomian AS. Menurut laporan PDB Amerika serikat, kontribusi pegawai ini mencapai US$ 1,1 triliun.

Sebelumnya, Pemerintah Amerika Serikat dinyatakan berhenti beroperasi setelah para senator memblokir RUU untuk memperpanjang anggaran pemerintah sampai 16 Februari. RUU tersebut membutuhkan 60 suara dari 100 anggota Senat, tapi gagal karena hanya mendapatkan 50 suara dukungan.

Sebagian besar anggota Partai Demokrat menentang RUU tersebut karena mereka masih mengupayakan anggaran perlindungan bagi ratusan ribu imigran muda. Perundingan sengit yang terjadi antara Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell dan pemimpin Senat dari Partai Demokrat Chuck Schumer pada menit-menit terakhir tidak membuahkan hasil.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.