Sukses

BNI Dirikan Rumah Kreatif BUMN di Maluku

BNI juga sudah menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) kepada 162 debitur di Maluku sepanjang 2017.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Bisnis Menengah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, Putrama Wahju Setyawan mengunjungi outlet BNI di Kota Tual, Maluku.

Kunjungan tersebut bersamaan dengan peresmian pusat pelatihan usaha atau yang lebih dikenal dengan nama Rumah Kreatif BUMN (RKB) dan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk pembangunan rumah ibadah.

Kunjungan yang dilakukan tersebut merupakan bentuk komitmen BNI untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat dalam hal layanan perbankan dan tanggung jawab sosial. Kunjungan Direksi BNI ke Tual pada Sabtu 20 Januari 2018 ini juga merupakan bagian dari program kunjungan pimpinan perusahaan ke outlet-outlet di daerah pedalaman.

Putrama menuturkan, Rumah Kreatif BUMN merupakan kolaborasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pembinaan guna peningkatan kapasitas dan kapabilitas Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

Dengan fungsinya sebagai pusat informasi, edukasi, dan pengembangan digitalisasi, Rumah Kreatif BUMN diharapkan dapat menghasilkan Usaha Kecil dan Menengah yang berkualitas.

Sejauh ini, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sudah membangun 200 Rumah Kreatif BUMN (RKB) di mana 44 di antaranya dibangun oleh BNI dan salah satunya ada di Maluku Tenggara.

"Tidak hanya menghasilkan UKM yang berkualitas dan memiliki daya saing, RKB juga memiliki tujuan untuk meningkatkan literasi pelaku usaha UKM dengan dunia digital agar produk-produknya dapat dipasarkan melalui media internet, salah satunya lewat portal blanja.com," ujar Putrama, seperti ditulis Senin (22/1/2018).

Untuk menyempurnakan dukungannya terhadap UKM, BNI telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada 2.093 debitur di Makassar dan 162 debitur di Maluku sepanjang 2017.

BNI juga mendukung usaha pariwisata di Hoat Tamngil, Ohoi Rumadian dengan memberikan angkutan wisata. Bupati Maluku Tenggara Anderias Rentanubun menuturkan, keberadaan RKB diharapkan dapat meningkatkan kualitas UMKM, khususnya di wilayah Maluku Tenggara. RKB juga secara tidak langsung mendukung sektor pariwisata di kawasan ini.

"Kami sangat mengharapkan BNI atau perbankan mendukung perkembangan pariwisata dan dapat mendukung investor untuk menanamkan modalnya di Maluku Tenggara dengan memberikan kredit yang menunjang pariwisata, misalnya hotel atau homestay," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

BNI Siapkan Rp 3 Triliun Buat Ambil Alih Bank dan Asuransi

Sebelumnya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menyiapkan rencana pengambilalihan perusahaan baru di 2018. Perusahaan yang menjadi target BNI yang bergerak di sektor perbankan dan asuransi.

Direktur Utama BNI Achmad Baiquini mengatakan, rencana pengambilalihan perusahaan baru ini untuk memperkuat lini bisnis perusahaan sekaligus meningkatkan aset.

"Itu masuk dalam rencana unorganic kita. Kita akan mengambil alih bank, dan mungkin satu perusahaan asuransi untuk melengkapi anak usaha asuransi yang sudah kita miliki," kata Baiquni di kantornya, Rabu 17 Januari 2018.

Baiquni memaparkan, dua perusahaan yang akan diambil alih tersebut harus memenuhi beberapa syarat. Pertama, harus memiliki aset yang cukup besar.

Kedua, perusahaan harus memiliki bisnis inti yang melengkapi bisnis BNI yang ada selama ini. Dan ketiga, tawaran harga harus sesuai dengan yang diinginkan oleh BNI.

"Harga ini yang paling menentukan, jangan sampai kita beli dengan harga yang tinggi, nanti pasti investor kita menanyakan alasannya ke kita," tegas dia.

Untuk kriteria, Baiquni belum bisa menjelaskan bank dengan BUKU berapa yang menjadi target BNI.

Hanya saja, untuk perusahaan asuransi, BNI menargetkan mengambil alih perusahaan asuransi yang menjamin kerugian (asuransi umum), mengingat saat ini BNI sudah memiliki asuransi jiwa.

Dari dua perusahaan itu, BNI tidak memiliki target perusahaan yang lebih dulu diakuisisi "Yang penting siapa yang ketemu duluan, cocok, kita ambil alih," tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.