Sukses

Wagub Aceh: Tambahan Listrik Bantu Turunkan Angka Kemiskinan

Kerja sama Pemprov Aceh dan PJB dalam membangun beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) langsung berdampak terhadap sektor ekonomi lok

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah menyatakan, tingkat kemiskinan di Aceh telah turun hampir 1 persen. Hal itu tidak lepas dari tambahan pasokan listrik yang semakin diperluas di Bumi Serambi Mekkah demi menarik lebih banyak investor di sektor industri.

"Melihat angka kemiskinan dari data Badan Pusat Statistik (BPS) pada September 2017, Alhamdulillah angka kemiskinan di Aceh kini telah turun mendekati 1 persen hanya dalam waktu kurang dari enam bulan," tuturnya pada saat peresmian proyek MPP PLTG di Desa Ladong, Kabupaten Aceh Besar pada Kamis (4/1/2017).

Pada kesempatan yang sama, ia turut menyampaikan visi Pemerintah Aceh yang kolaboratif membuka diri bekerja sama dengan segala pihak, termasuk dengan PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) untuk memperluas jaringan listrik di wilayahnya.

"Demi kesejahteraan masyarakat, apapun akan kita lakukan, termasuk kebutuhan pasokan agar menarik banyak investor masuk ke Bumi Serambi Mekkah," tukas Wagub Nova.

"Diharapkan, PJB ke depannya dapat melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah lokal, mulai dari tingkat provinsi hingga daerah. Maaf ya PJB, jika kita masih marah-marah, itu tandanya kita merindukan kehadiran listrik yang memadai," tambahnya sembari bergurau.

Selain itu, kerjasama antara Pemprov Aceh dan PJB dalam membangun beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) telah langsung berdampak terhadap sektor ekonomi lokal. "Proyek ketenagalistrikan di Aceh sudah dapat menyerap banyak tenaga kerja, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Arun yang ditukangi oleh putra-putri setempat," tukas Nova.

Rasio elektrifikasi Aceh saat ini tercatat lebih tinggi dari jumlah rata-rata nasional, yakni 96 persen berbanding 92,75 persen. Namun begitu, Nova meragukan ketepatan perhitungan PJB terkait pasokan listrik di provinsinya.

"Saya meragukan fakta prosentase PJB, yang menyebutkan 96 persen wilayah dari sekitar 6 ribu lebih desa telah teraliri listrik. Tapi yang belum terjamah listrik kan tinggal 12 desa, coba deh nanti dihitung kembali," ujarnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

PLN Bangun PLTG di Aceh

PT PLN (Persero) melalui anak perusahaannya PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) mulai pembangunan pertama Mobile Power Plant (MPP) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Aceh Fase I sebesar 50 Megawatt (MW).

Proses pembangunan ditandai dengan peletakkan batu pertama oleh Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah pada 4 Januari 2018 di Desa Ladong, Kabupaten Aceh Besar.

Kehadiran MPP PLTG Aceh ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik pada 27 September 2017, antara PT PLN (Persero) dengan PT PJB. Jumlah investasi yang dikeluarkan untuk proyek ini sebesar Rp 1,6 triliun.

Dalam sambutannya, Supriyadi menuturkan kondisi sistem ketenagalistrikan di Aceh masih perlu mendapat perhatian lebih. Hal ini mengingat kondisi tertentu listrik masih kerap dipadamkan.

"Proyek MPP PLTG ini bukan karena daya pembangkit listrik yang terpasang di Aceh kurang, namun lebih disebabkan oleh terjadinya gangguan atas beberapa unit pembangkit," ujar dia pada Kamis (4/1/2018).

Sistem ketenagalistrikan di Aceh sendiri saat ini masih tersambung dengan yang ada di Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), sehingga pasokan listrik dari Aceh juga akan dipergunakan apabila terjadi gangguan di daerah lain.

"Begitu juga sebaliknya, jika terjadi gangguan pembangkit listrik di Aceh, maka sebagian pasokan listrik dari daerah lain digunakan untuk menyokong kebutuhan listrik di Aceh. Pembangunan Mobile Power Plant Aceh ini penting untuk memperkuat sistem ketenagalistrikan Sumbagut," ujar Supriyadi.

Selain dilakukan oleh Gubernur Irwandi, kegiatan peletakkan batu pertama tersebut turut dilakukan bersama dengan Kepala Divisi Operasi Regional Sumatera Supriyadi, Direktur Utama PT PJB Iwan Agung Firstantara, General Manager PT PLN (Persero) UIP Pembangkit Sumatera Weddy B Sudirman, Direktur Utama PT Rekadaya Elektrika (PT RE) Harjono, serta Presiden Direktur dan CEO Siemens Indonesia Prakash Candran.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.