Sukses

Transaksi Harbolnas 2017 Tembus Rp 4 Triliun dalam 3 Hari

Indef menilai kenaikan transaksi belanja online secara umum bukan disebabkan perbaikan konsumsi masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang berlangsung pada 12-14 Desember 2017 sukses membukukan transaksi sebesar Rp 4 triliun. Angka ini lebih tinggi dari capaian transaksi pada tahun sebelumnya.

Pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan, hasil yang didapat mengacu data CIMB Niaga.

Nilai transaksi Harbolnas yang mencapai Rp 4 triliun selama tiga hari tercatat Rp 700 miliar lebih tinggi dibandingkan dengan raihan gelaran yang sama pada 2016.

"Ini perputarannya sudah mencapai Rp 4 triliun, itu sudah realisasi. Ini dari CIMB Niaga. Nah di 2016 itu Rp 3,3 triliun. Itu hanya tiga hari. Artinya kan ini cukup signifikan," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Jumat (15/12/2017).

Menurut dia, kenaikan transaksi belanja online ini secara umum bukan disebabkan perbaikan konsumsi masyarakat. Sebab, selama ini pertumbuhan konsumsi masyarakat masih stagnan di kisaran 5 persen.‎

"Konsumsi masyarakat sebenarnya umumnya masih stagnan di 5 persen," jelas dia.

Bhima menyatakan, lonjakan transaksi tersebut lebih didorong oleh masifnya penetrasi internet. Hal ini mempermudah masyarakat untuk berbelanja, baik melalui ponsel maupun laptopnya.

"Ini karena lebih ke arah penetrasi internet. Tetapi penetrasi internetnya, sekarang jumlah ponsel sekarang 326 juta, penetrasi internet aktif 132 juta orang, 70 juta pengguna aktif media sosial. Angka ini naik signifikan dibandingkan dengan tahun lalu. Kemudian publikasi harbolnas-nya lebih masif, itu juga memberikan pengaruh," tandas dia.

Tonton Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pesan Rudiantara Saat Penyelenggaraan Harbolnas 2017

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) meminta penyelenggara Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2017 untuk menyaring e-Commerce yang ikut memeriahkan pesta diskon besar-besaran di Harbolnas 2017. Hal ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, sehingga merugikan konsumen.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menganggap, Harbolnas 2017 merupakan bagian dari promosi belanja online. Dia bilang, penyaringan mesti dilakukan untuk menghindari penipuan.

"Tapi kan ini bagian promosi belanja daring, yang lebih penting peserta Harbolnasnya terutama player-nya harus disaring jangan sampai nanti ada nyelusup saya player baru, malah dimanfaatkan, barangnya enggak dikirim, uangnya ditransfer," kata dia di Jakarta, Selasa (12/12/2017).

Menurut dia, hal itu mesti menjadi perhatian supaya masyarakat tidak menganggap negatif perkembangan e-Commerce. "Pemerintah memperhatikan hal ini jangan menjadi justru negatif kepada masyarakat, negatif pada perkembangan e-Commerce," sambungnya.

Dia berpesan, sebaiknya penyelenggara Harbolnas 2017 tidak hanya memperhatikan jumlah peserta, tapi juga perlindungan konsumen.

"Pesan saya kepada penyelenggara Harbolnas, pastikan disaring jangan jumlah player-nya difokuskan, tapi juga kepastian consumer potection ada. Karena bisa berpengaruh kepada kredibilitas e-Commerce sendiri," tukas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.