Sukses

Tol Tangerang-Merak Pakai Aspal Plastik, Ini Lokasi Tepatnya

Penerapan aspal plastik adalah bagian dari inovasi yang dilakukan Kementerian PUPR untuk mengurangi limbah plastik.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kembali melakukan uji coba pemanfaatan limbah plastik untuk campuran aspal kemarin (14/12/2017). Uji coba tersebut dilakukan di Tol Tangerang-Merah, tepatnya di tempat istirahat pelayanan (TIP) atau rest area KM 43 arah Merak.

Adapun uji coba dilakukan pada jalan sepanjang 90 meter dengan lebar 15 meter dan ketebalan perkerasan 5 cm. Aspal yang digunakan sebanyak 150 ton dengan campuran limbah plastik 6 persen atau 600 kg yang didatangkan dari Bandung.

"Aspal plastik ini memiliki beberapa kelebihan, yaitu memiliki tingkat perkerasan yang lebih baik, tidak mudah meninggalkan jejak roda kendaraan saat aspal basah dilalui kendaraan, dan daya tahannya juga semakin meningkat bila dibandingkan dengan aspal biasa," kata Kepala Balitbang Kementerian PUPR, Danis H Sumadilaga dalam keterangan tertulis, Jumat (15/12/2017).

Danis menjelaskan, penerapan aspal plastik adalah bagian dari inovasi yang dilakukan Kementerian PUPR untuk mengurangi limbah plastik yang sudah menjadi isu global.

Berdasarkan data dari Jambeck (2015), diperkirakan 3,32 juta metrik ton limbah plastik di Indonesia belum terkelola baik di mana 0,48-1,29 juta metrik ton masuk ke laut.

"Untuk mengurangi limbah plastik, pada tahap awal ini kami akan menyediakan alat pencacah plastik sebanyak 1.000 unit yang akan kami distribusikan ke Balai Besar atau Balai Pelaksanaan Jalan Nasional di seluruh Indonesia. Diharapkan nantinya alat itu bisa ikut mendukung pelaksanaan pemeliharaan jalan nasional," ujarnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Batas Optimum

Meski demikian, dalam aspal plastik tersebut ada batas optimum yang harus diperhatikan saat mencampur aspal dengan plastik. Lantaran, jika melewati batas optimal tersebut maka aspal akan mudah mengalami keretakan.

"Saat ini plastik masih sebagai campuran pada aspal dengan takaran yang sudah ditentukan. Penambahan 6 persen limbah plastik terhadap berat aspal pada campuran akan meningkatkan stabilitas sebesar 40 persen dan lebih tahan terhadap deformasi serta retak lelah," katanya.

Patut diketahui, uji coba pemanfaatan limbah plastik untuk campuran aspal di Tol Tangerang-Merah bukan pertama kalinya. Sebelumnya, uji coba dilakukan di Bali, Bekasi, Makassar dan Solo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.