Sukses

Chevron Mulai Studi Proyek Migas Laut Dalam Tahap Dua

Proyek IDD tahap kedua diperkirakan memiliki potensi total produksi gas alam sekitar 3 triliun kaki kubik.

Liputan6.com, Jakarta Chevron Indonesia memulai studi pengembangan Proyek Gendalo-Gehem, yang merupakan tahap kedua proyek laut dalam (Indonesia Deepwater Development /IDD) di Kutei Basin, Kalimantan Timur.

Managing Director Chevron IndoAsia Business Unit,Chuck Taylor‎ mengaku, ‎telah ditandatangani dua kontrak, terkait studi kelayakan pekerjaan keteknikan dan desain proyek IDD yang akan dikerjakan PT Worley Parsons Indonesia untuk lingkup bawah laut (subsea) dan PT Tripatra Engineering untuk lingkup fasilitas produksi.

“Kegiatan studi ini akan mendalami alternatif-alternatif yang dapat menurunkan kebutuhan biaya kapital secara signifikan dan meningkatkan tingkat kelayakan proyek,” kata Taylor, di Jakarta, Rabu (13/12/2017).

Pekerjaan dalam kontrak-kontrak tersebut diharapkan selesai pada 2018. Proyek IDD tahap kedua diperkirakan memiliki potensi total produksi gas alam sekitar 3 triliun kaki kubik. “Kami menghargai dukungan Pemerintah Indonesia untuk Proyek IDD yang telah dimasukkan sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional,” dia menjelaskan.

Tahap pertama dari Proyek IDD, yakni Proyek Bangka, sudah berproduksi sejak Agustus 2016 dengan kapasitas terpasang 110 juta kaki kubik gas dan 4.000 barel kondensat per hari.

Hingga saat ini, enam kargo gas alam cair (Liquified Natural Gas/LNG) hasil produksi Lapangan Bangka telah dikapalkan dari Terminal LNG Bontang, sebagai bagian dari Perjanjian Jual-Beli LNG Proyek Bangka dengan Pertamina selama lima tahun.

Chevron selaku operator memegang 63 persen saham kepemilikan di Proyek IDD, bersama mitra joint venture lainnya yaitu Eni, Tip Top, PHE dan para mitra Muara Bakau.

“Chevron telah menjadi mitra utama dalam pemenuhan kebutuhan energi Indonesia selama lebih dari 90 tahun, menggerakkan pertumbuhan ekonomi, dan mendukung pengembangan masyarakat di area kami beroperasi,’’ dia menandaskan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini