Sukses

PLN Terus Genjot Pengembangan Energi Terbarukan

Penggunaan energi terbarukan di Indonesia sudah mencapai 12 persen.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) terus mendorong pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia.

Direktur Bisnis area Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara PLN Djoko Rahardjo Abumanan mengatakan, PLN akan terus membangun pembangkit listrik berbasis EBT.

Total, kata dia, selama tahun 2017 PLN sudah menandatangani kontrak jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA) untuk pembangkit listrik energi tebarukan dengan kapasitas total 1200 MW.

"Ini yang terbesar selama 10 tahun terakhir," kata Djoko di Shanghai, China, Selasa (5/11/2017).

Sementara itu Direktur Utama PT PLN Sofyan Basir mengatakan, energi terbarukan di Indonesia sudah mencapai 12 persen. Diharapkan pada tahun 2026, kontribusi ini terus meningkat dan bisa diatas 20 persen.

Targetnya pada tahun 2026 energi terbarukan bisa menyumbang 25.000 MW dari total kebutuhan listrik saat itu yang mencapai 100.000 MW

"EBT diperkirakan pada tahun 2026 sebesar 23 persen, hari ini baru 12-13 persen dan ini kita tunggu," kata Sofyan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

kompetitif

Sebelumnya, Menteri ESDM Ignasius Jonan menjelaskan, ada beberapa proyek EBT yang sedang dilaksanakan, yaitu PLTB Jeneponto, di Sulawesi Selatan dengan kapasitas 65 MW dan PLTB Tanah Baru di Kalimantan Selatan. Pengembangan EBT ini dimaksudkan agar tarif listrik berbasis EBT akan lebih murah dan kompetitif.

Harga jual listrik PLTB Sidrap adalah 11,4 cent US$/kWh, dan sekarang dipersiapkan PLTB Sidrap Tahap II, kapasitas 50MW, dengan harga jual ke PLN yang jauh lebih murah, sekitar 6 cent/kWh.

Lebih lanjut, Jonan menyampaikan untuk PLT Arus Laut, proyek berkapasitas 20MW akan dikembangkan di Larantuka dengan harga jual listrik dari pengembang ke PT PLN sebesar 7,19 cent/kWh. Sangat kompetitif dibandingkan pembangkit listrik dari sumber energi primer lainnya.

"Saya percaya ke depannya EBT akan kompetitif apabila dibandingkan energi fosil, mungkin belum sekarang, tetapi secepatnya di masa depan akan terwujud," tegas Jonan.

Pengembangan EBT akan mengoptimalkan sumber daya alam setempat dengan cara yang efektif dan efisien untuk meningkatkan energi berkelanjutan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.