Sukses

Mendag: Spekulan Beras Jangan Berani Menantang Pemerintah

Stok beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur berada di atas batas aman.

Liputan6.com, Cikokol Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita tak segan-segan menangkap para spekulan beras yang berani mempermainkan rakyat melalui harga. Alasannya, stok beras di Pasar Induk Cipinang sudah melampaui batas aman sehingga diharapkan mengurangi praktik spekulan.

Enggartiasto mengungkapkan, stok beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, berada di atas batas aman. Dari batas aman stok beras 30 ribu ton, diakuinya, saat ini pasokannya mencapai 45 ribu ton beras.

"Karena sudah di atas batas aman, jadi saya tidak takut sama sekali," ujarnya saat ditemui di kantor pusat Alfamart Cikokol, Tangerang, Sabtu (18/11/2017).

Untuk pengendalian harga, dia mengaku, telah menggelar operasi pasar (OP) untuk beras medium ke masyarakat. Operasi pasar ini terus berlangsung sampai 2,5 bulan ke depan, dimulai sejak awal November 2017.

"Kita operasi pasar selama 2,5 bulan untuk beras medium. Berapa pun kebutuhannya kita akan gelontorin (beras)," Enggartiasto menerangkan.

Dengan ketersediaan stok beras tersebut, Enggartiasto mengancam para spekulan untuk tidak bermain-main dengan harga yang dapat merugikan masyarakat.

"Jangan pernah ada yang berani nantang pemerintah. Berani main-main, spekulan saya tangkap bersama Satgas. Gudang akan saya segel, tidak bisa dagang lagi. Makanya jangan pernah mempermainkan rakyat," tegasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harga Pangan Aman Jelang Natal dan Tahun Baru

Enggartiasto Lukita memastikan stok bahan pangan atau kebutuhan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru dalam kondisi aman. Dengan ketersediaan pasokan yang cukup, diharapkan harga tetap stabil di pasaran.

"Kami sudah pantau satu per satu komoditas gula, minyak goreng, beras, daging. Semuanya tersedia, tidak usah khawatir, stok aman karena sudah mulai panen lagi, tidak ada paceklik," ujar dia.

Upaya pengendalian harga, dia mengaku, telah menggelar operasi pasar (OP) untuk beras medium ke masyarakat. OP ini terus berlangsung sampai 2,5 bulan ke depan, dimulai sejak awal November 2017.

"Kita operasi pasar selama 2,5 bulan untuk beras medium. Berapa pun kebutuhannya kita akan gelontorin (beras)," Enggartiasto menerangkan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini