Sukses

Menguat 13 Poin, IHSG Kembali Berada di Posisi 6.001

Di tengah bursa saham global tertekan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau pada Rabu pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada awal sesi perdagangan saham Rabu pekan ini. Penguatan IHSG terjadi di tengah bursa global yang melemah.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu (15/11/2017), IHSG naik 13,62 poin atau 0,23 persen ke posisi 6.001,91. Indeks saham LQ45 menguat 0,35 persen ke posisi 996,66. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Pada pukul 09.00 WIB, IHSG naik 11,66 poin atau 0,19 persen ke posisi 6.002. Indeks saham LQ45 naik 0,40 persen ke posisi 997,09. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.

Ada sebanyak 59 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 47 saham lainnya melemah dan 89 saham diam di tempat. Pada awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.004,70 dan terendah 5.996,32.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 6.544 kali dengan volume perdagangan saham 200,9 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 137 miliar.

Investor asing melakukan aksi jual Rp 13,50 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.534. Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau. Sektor saham keuangan naik 0,49 persen, sektor saham barang konsumsi mendaki 0,43 persen. Sementara itu, sektor tambang turun 0,46 persen, dan catatkan penurunan terbesar.

Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham RIMO naik 4,17 persen ke posisi Rp 200, saham CPIN melonjak 1,95 persen ke posisi Rp 3.130 per saham, dan saham CLEO mendaki 1,8 persen ke posisi Rp 850 per saham.

Saham-saham emiten tambang cenderung melemah. Saham INCO turun 2,86 persen ke posisi Rp 3.060 per saham, saham PTBA susut 1,27 persen ke posisi Rp 11.650, dan saham TINS tergelincir 1,10 persen ke posisi Rp 900 per saham.

Bursa saham Asia sebagian besar melemah. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0m54 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,41 persen, indeks saham Jepang Nikkei susut 1 persen, dan catatkan penurunan terbesar, indeks saham Shanghai melemah 0,56 persen. Selain itu, indeks saham Singapura melemah 0,28 persen dan indeks saham Taiwan tergelincir 0,44 persen.

Sebelumnya Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Aliran dana investor asing diharapkan dapat topang IHSG.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, pola pergerakan IHSG terlihat masih dapat bertahan di atas level support dengan dukungan dari sisi fundamental ekonomi yang stabil.

Selain itu peluang adanya aliran dana investor asing yang masuk masih terlihat cukup besar untuk kembali ke pasar saham Indonesia. William menambahkan, fluktuasi harga komoditas juga mempengaruhi IHSG.

"IHSG akan bergerak di kisaran 5.972-6.123 pada Rabu pekan ini," ujar William dalam ulasannya, Rabu pekan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

IHSG Melemah 33 Poin pada Perdagangan Saham Kemarin

Sebelumnya laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi dengan kecenderungan melemah pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Aksi jual investor tekan IHSG sehingga turun dari posisi 6.000.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa pekan ini, IHSG melemah 33,16 poin atau 0,55 persen ke posisi 5.988,29. Indeks saham LQ45 susut 0,77 persen ke posisi 993,19. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Ada sebanyak 212 saham melemah sehingga menekan IHSG. 126 saham lainnya menguat dan 109 saham diam di tempat. Pada Selasa sore, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.039,29 dan terendah 5.988,29. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 341.680 kali dengan volume perdagangan saham 12 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,3 triliun.

Investor asing melakukan aksi jual Rp 723,54 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) di kisaran Rp 13.545.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham perdagangan naik 0,85 persen. Sektor saham barang konsumsi tergelincir 1,01 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham keuangan dan manufaktur.

Saham-saham catatkan penguatan antara lain saham BUMI naik 12 persen ke posisi Rp 280 per saham, saham IIKP menguat 11,88 persen ke posisi Rp 226 per saham, dan saham BKSL melonjak 5,84 persen ke posisi Rp 145 per saham.

Sedangkan saham SMRA melemah 7,11 persen ke posisi Rp 915 per saham, saham ARMY turun 5,03 persen ke posisi Rp 189 per saham, dan saham LPKR tergelincir 4,72 persen ke posisi Rp 605 per saham.

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR), saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT).

Sebagian besar bursa Asia melemah. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,10 persen, indeks saham Korea Selatan melemah 0,15 persen, indeks saham Jepang Nikkei berada di posisi 22.380, indeks saham Shanghai susut 0,53 persen, indeks saham Singapura tergelincir 0,59 persen, dan indeks saham Taiwan naik 0,03 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menuturkan, usai sempat alami kenaikan di awal sesi, IHSG kembali melemah di akhir sesi. Hal itu dipicu aksi jual usai kenaikan IHSg sebelumnya.

"Aksi jual kian terlihat sejak awal sesi kedua dengan pergerakan IHSG melemah dari 6.022 ke 6.009 usai pelaku pasar kembali manfaatkan kenaikan sebelumnya. Bahkan kembali terapresiasinya rupiah dan posisi IHSG mendekati batas tengah bollinger band dan belum mampu angkat IHSG," kata Reza.

Reza menilai, IHSG yang didera aksi jual karena lebih memfaktorkan pelemahan sejumlah bursa saham Asia usai rilis beberapa data ekonomi China di bawah harapan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.