Sukses

Menunggu Kebijakan Perpajakan Trump, Dolar AS Tertekan

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.493 per dolar AS hingga 13.512 per dolar AS.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali bergerak menguat pada perdagangan hari ini. Pelaku pasar ragu akan kelancaran proses reformasi perpajakan AS.

Mengutip Bloomberg, Selasa (7/11/2017) rupiah dibuka di angka 13.495 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.524 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.493 per dolar AS hingga 13.512 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah telah melemah 0,24 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.504 per dolar AS. Patokan pada hari ini menguat jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 13.529 per dolar AS.

Dolar AS memang merosot di kawasan Asia pada perdagangan selasa ini. Pelemahan dolar AS ini karena ketidakpastian apakah Partai Republik bisa menyelesaikan dan mengusulkan revisi undang-undang perpajakan sesuai waktunya.

"Dolar AS tidak mendapat dukungan karena ketidakpastian mengenai tagihan pajak AS dan ekspektasi kenaikan inflasi yang lamban," jelas analis senior IG Sekurities Junichi Ishikawa.

Keraguan akan partai Republik bisa menyelesaikan draf aturan perpajalan membuat imbah hasil obligasi jangka panjang AS jatuh dan kemudian berdampak ke dolar AS.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perdagangan kemarin

Pada perdagangan Senin kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali bergerak melemah pada perdagangan Senin ini. Dolar AS kemungkinan akan terus melambung.

Rupiah dibuka di angka 13.545 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.498 per dolar AS.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.529 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan pada Jumat lalu yang ada di angka 13.500 per dolar AS.

Dolar AS memang melambung di Asia pada perdagangan Senin ini. Terhadap yen, dolar AS menyentuh level tertinggi dalam delapan bulan terakhir.

Pandangan yang kontras untuk kebijakan moenter di Amerika Serikat dengan Jepang memberikan pengaruh yang cukup tinggi terhadap penguatan dolar AS terhadap yen.

Para analis menjelaskan, Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) yang akan memperketat kebijakan moneter sementara BanK Sentral Jepang dipandang tidak akan terburu-buru untuk melakukan pebijakan pengetatan moneter membuat dolar AS terdongkrak.

Gubernur Bank Sentral Jepang Haruhiko Kuroda mengatakan pada hari Senin bahwa mereka akan melanjutkan pelonggaran moneter berdasarkan kebijakan pengendalian kurva imbal hasil, meskipun dia juga menambahkan bahwa bank sentral mengamati dengan seksama dampak ekonomi dari kebijakan moneter tersebut secara berkepanjangan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.