Liputan6.com, Jakarta Raja Arab Saudi Salman Bin Abdulaziz mengambil keputusan untuk memecat dan menangkap sejumlah petinggi kerajaan pada Sabtu, 4 November 2017. Sebanyak 11 pangeran dan puluhan menteri ditahan, salah satunya miliarder Alwaleed bin Tawal.
Menyusul penangkapan ini, kekayaan Pangeran Alwaleed pun merosot tajam. Dilansir dari Forbes Real Time Ranking, Senin (6/11/2017), harta Alwaleed dilaporkan merosot US$ 732 juta atau Rp 9,9 triliun. Alwaleed kini menduduki peringkat 68 orang terkaya dunia.
Baca Juga
Demikian petikan artikel yang paling banyak dibaca di Kanal Bisnis Liputan6.com. Selain itu ada juga artikel lain yang menarik perhatian. Berikut 3 artikel yang paling populer seperti dirangkum dalam Top 3 Bisnis
Advertisement
1. Kekayaan Alwaleed Merosot Usai Ditangkap
Raja Arab Saudi Salman Bin Abdulaziz mengambil keputusan untuk memecat dan menangkap sejumlah petinggi kerajaan pada Sabtu, 4 November 2017. Sebanyak 11 pangeran dan puluhan menteri ditahan, salah satunya miliarder Alwaleed bin Tawal.
Menyusul penangkapan ini, kekayaan Pangeran Alwaleed pun merosot tajam. Dilansir dari Forbes Real Time Ranking, Senin (6/11/2017), harta Alwaleed dilaporkan merosot US$ 732 juta atau Rp 9,9 triliun. Alwaleed kini menduduki peringkat 68 orang terkaya dunia.
Berita selengkapnya baca di sini
2. Komentar Thomas Lembong Namanya Ada di Dokumen Paradise Papers
Dokumen keuangan dalam skala besar, jumlahnya sekitar 13,4 juta, bocor ke publik. Bocoran yang dinamakan Paradise Papers (Dokumen Surga) mengungkap informasi terkait investasi orang kaya di negara surga pajak (tax haven).
Bukan pertama kali. Sebelumnya, dokumen serupa dengan nama Panama Papers juga beredar ke publik. Menariknya, dalam Paradise Papers tersebut, terdapat beberapa nama tokoh-tokoh dari Indonesia. Salah satunya adalah Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong.
Berita selengkapnya baca di sini
3. Sri Mulyani Bakal Pantau Data Paradise Papers
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan akan memantau dokumen keuangan yang bocor dalam Paradise Papers (dokumen surga). Paradise Papers tersebut memuat 13,4 juta nama yang diam-diam berinvestasi di luar negeri.
Sri Mulyani mengatakan, bocornya dokumen Paradise Papers akan jadi perhatian pemerintah, jika ditemukan data atas nama Warga Negara Indonesia (WNI) dalam dokumen tersebut. Oleh karena itu, pihaknya akan memanfaatkan jaringan internasional untuk menelusurinya.
Berita selengkapnya baca di sini
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.