Sukses

Mendag: Ekonomi RI Tumbuh 5,06 Persen Patut Disyukuri

Pertumbuhan ekonomi hingga kuartal III 2017 itu lebih tinggi dari periode kuartal I dan II 2017 sebesar 5,01 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan, capaian pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal III 2017 cukup menggembirakan. Sebab, di tengah kondisi saat ini tidak mudah untuk menjaga pertumbuhan tetap di angka 5 persen.

Enggartiasto mengatakan, pertumbuhan ekonomi sebesar 5,06 persen di kuartal III patut disyukuri. Pasalnya, ekonomi di negara lain belum tentu bisa mampu tumbuh di atas 5 persen.

"Menurut saya ini menggembirakan. Sekarang di mana lain di dunia yang bisa lebih cepat, lebih tinggi. Kita mensyukuri itu," ujar dia di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta, Senin (6/11/2017).

Selain pertumbuhan ekonomi, yang juga patut diapresiasi yaitu terjaga inflasi. Menurut dia, dengan harga kebutuhan pokok yang relatif stabil, hingga akhir tahun inflasi akan bisa dijaga di bawah 4 persen.

‎"Dari kemarin kita mulai dari inflasi yang rendah, sampai dengan Oktober 2,7 persen. Jadi insya Allah tercapai bahkan di bawah dari batas yang ditetapkan," tandas dia.

Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,06 persen pada kuartal III 2017 dibandingkan periode kuartal III 2016 sekitar 5,02 persen.

Pertumbuhan ekonomi hingga kuartal III 2017 itu juga lebih tinggi dari periode kuartal I dan II 2017 sebesar 5,01 persen.

"Pertumbuhan ekonomi 5,06 persen ini menggembirakan karena ini lebih tinggi dibandingkan kuartal I dan II sebesar 5,01 persen," ujar Kepala BPS Suhariyanto.

Adapun secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi di kuartal I-III dibandingkan periode sama 2016 sebesar 5,03 persen. Sementara itu, nilai produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga kontan (ADHK) mencapai Rp 2.551,5 triliun pada kuartal III 2017. Adapun, PDB atas dasar harga berlaku (ADHB) Rp 3.502 triliun.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pendorong

Suhariyanto menuturkan, ada sejumlah catatan mendorong pertumbuhan ekonomi hingga kuartal III 2017. Pertama, harga komoditas minyak dan gas (migas) dan nonmigas di pasar internasional pada kuartal III meningkat baik kuartal per kuartal dan year on year (YoY).

Kedua, Suhariyanto menuturkan, kondisi ekonomi global juga menunjukkan peningkatan pada kuartal III 2017. Ini ditunjukkan oleh pertumbuhan ekonomi China menguat dari 6,7 persen pada kuartal III 2016 menjadi 6,8 persen pada kuartal III 2017. Amerika Serikat (AS) ekonominya naik dari 1,5 persen menjadi 2,3 persen. Singapura mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang menguat dari 1,2 persen menjadi 4,6 persen.

"Kondisi ekonomi global pada kuartal III terus menunjukkan peningkatan," ujar dia.

Selain itu, inflasi sebesar 0,28 persen kuartal per kuartal. Namun jika dibandingkan posisi September 2016 terjadi inflasi 3,72 persen secara YoY.

Realisasi belanja pemerintah yang meningkat juga dukung ekonomi Indonesia hingga kuartal III 2017. Belanja pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencapai Rp 481,34 triliun hingga kuartal III 2017 atau pagu 22,56 persen dari pagu 2017 sebesar Rp 2.133,30 triliun.

"Naik dibanding kuartal sama tahun lalu sebesar Rp 440,14 triliun atau 21,13 persen dari pagu Rp 2.082,90 triliun," kata dia.

Sementara itu, nilai ekspor barang pada kuartal III mencapai US$ 43,38 miliar atau naik 10,44 persen secara kuartal per kuartal dan naik 24,01 persen secara YoY.

Impor barang mencapai US$ 40,15 miliar atau naik 12,52 persen secara kuartal per kuartal dan naik 22,86 persen secara year on year (YoY). Realisasi penanaman modal di penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp 176,6 triliun pada kuartal III. Angka ini naik 3,4 persen secara kuartal per kuartal dan 13,7 persen secara YoY.

"Penjualan mobil hingga tingkat dealer mencapai 270.255 unit atau naik 8,21 persen pada kuartal III secara kuartal per kuartal dan naik 7,79 persen secara year on year. Produksi semen pada kuartal II sebesar 18,78 juta ton atau naik 30,55 persen secara kuartal per kuartal dan penjualan semen sebesar 19,32 juta ton atau naik 28,91 persen secara kuartal per kuartal," jelas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.