Sukses

Ekonomi RI Diprediksi Tumbuh 5,1 Persen di Kuartal III

Motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi di periode Juli-September ini adalah konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor.

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah ekonom memperkirakan ekonomi Indonesia akan bertumbuh pada rentang 5-5,1 persen di kuartal III-2017. Motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi di periode Juli-September ini adalah konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor.

Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede, memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal III-2017 sekitar 5,06 persen (year on year/yoy). Prediksi tersebut masih di bawah perkiraan pemerintah dan Bank Indonesia (BI) yang masing-masing meramal 5,2 persen dan 5,17 persen.

"Pertumbuhan konsumsi rumah tangga cenderung flat di kuartal III ini cenderung dibanding kuartal II, terindikasi dari inflasi inti pada akhir kuartal III yang turun dibanding kuartal sebelumnya," kata Josua saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Senin (6/11/2017).

Faktor lainnya yang menghambat pertumbuhan ekonomi di kuartal III, diakui Josua, melambatnya penjualan ritel pada periode tersebut.

Hal ini, ucap dia, diperkuat oleh data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang menunjukkan kenaikan jumlah rekening dan nominal simpanan di bank umum hingga pertengahan kuartal III-2017.

"Sebagian segmen konsumen cenderung masih menunda konsumsi dan justru menabung," Josua menjelaskan.

Oleh karena itu, dia memperkirakan, konsumsi rumah tangga akan tumbuh sekitar 4,95-4,99 persen yoy. Dikonfirmasi oleh peningkatan pertumbuhan penjualan mobil penumpang, dan peningkatan impor barang konsumsi.

Sementara konsumsi pemerintah diperkirakan tumbuh sekitar 2,0-3,0 persen yoy didukung oleh realisasi penyerapan belanja barang, bantuan sosial (bansos), dan belanja pegawai yang meningkat di kuartal III dibandingkan kuartal sebelumnya.

"Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) diperkirakan tumbuh sekitar 5,3-5,4 persen yoy, terkonfirmasi oleh penjualan semen yang meningkat 21 persen yoy pada kuartal III, impor barang modal, serta peningkatan realisasi belanja modal pemerintah pada kuartal III dibandingkan dua kuartal sebelumnya," terang Josua.

Untuk ekspor diperkirakan tumbuh sekitar 5-6 persen yoy. Dari sisi sektoral, sektor pertanian, manufaktur dan perdagangan masih menjadi pendorong atau kontributor utama pertumbuhan ekonomi kuartal III ini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Prediksi Lain

Dihubungi terpisah, Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira Adhinegara memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III lebih tinggi.

"Pertumbuhan ekonomi kuartal III ini diperkirakan mencapai 5,1 persen," ujarnya.

Motor pertumbuhan ekonomi di periode tersebut, kata dia, berasal dari belanja pemerintah yang bergeser dari kuartal II ke kuartal III dan diprediksi tumbuh lebih dari 4 persen. Contohnya, realisasi belanja pegawai, khususnya realisasi tunjangan pegawai, serta pencairan proyek proyek pemerintah

Di samping itu, konsumsi rumah tangga diproyeksikan tumbuh stabil di kisaran 5 persen. Prediksi pertumbuhan konsumsi rumah tangga di kuartal III, naik dibanding realisasi kuartal II yang sebesar 4,95 persen.

"Kenaikan pertumbuhannya hanya 0,05 persen dari pertumbuhan di kuartal II yang sebesar 4,95 persen, jadi belum menunjukkan perbaikan daya beli masyarakat yang signifikan," dia menjelaskan.

Pendorong pertumbuhan ekonomi lain, tambahnya, ekspor yang diperkirakan tumbuh 4-4,2 persen karena terdorong harga batu bara, minyak kelapa sawit, dan minyak mentah. Bhima memprediksi, pertumbuhan ekspor sampai akhir tahun cenderung positif.

Sementara investasi, diperkirakan Bhima akan tumbuh sekitar 5,6 persen di kuartal III. Prediksi tersebut masih tergolong lambat, khususnya investasi dari Penanaman Modal Asing (PMA). Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), pada periode Januari-September 2017, pertumbuhan realisasi PMA hanya 7,9 persen (yoy).

"Dengan prediksi tersebut, kami proyeksikan pertumbuhan ekonomi sampai akhir tahun ini sebesar 5,1 persen," tuturnya.

Kepala Ekonom SKHA Institute for Global Competitiveness (SIGC), Eric Sugandi memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal III sekitar 5,1 persen yoy. "Pendorong utamanya masih konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor bersih," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.