Sukses

Cara Susi Lindungi Ikan Tuna Sirip Kuning sampai Karang dari Bom

Kementerian Kelautan dan Perikanan sudah memberikan 237 unit penggantian alat tangkap yang dilarang.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti tetap akan berjuang menjaga keberlanjutan sumber daya ikan dan lingkungan di laut Indonesia. Cara antara lain, dengan melindungi populasi ikan tuna sirip kuning (yellow fin), dan terumbu karang dari bom ikan.

"Kita akan terus melindungi daerah pemijahan dan daerah bertelur sumber daya tuna di Wilayah Pengelolaan Perikanan Potensial (WPP) 714," kata Susi di Jakarta, Rabu (18/10/2017).

WPP 714, dia menuturkan, berada di Laut Banda. Kawasan ini merupakan tempat kelahiran 68 persen ikan tuna di dunia. Sehingga Laut Banda masuk dalam area konservasi KKP untuk menjaga laut sebagai masa depan bangsa.

"Kita proteksi wilayah 714 di Laut Banda, karena suplai 68 persen bibit tuna di dunia. 68 persen ikan tuna sirip kuning dilahirkan di Laut Banda, sehingga tidak boleh ada kapal ikan purse seine atau jaring. Kalau sampai ada, berarti terjadi pelanggaran terhadap wilayah konservasi," Susi menerangkan.

Jika kapal jaring atau purse seine berkeliaran di Laut Banda, Susi bilang, habislah tuna sirip kuning di Indonesia. Hal itu pun akan mengancam suplai ikan yang termasuk salah satu ikan paling mahal harganya.

"Kalau di Laut Banda ada kapal jaring besar, selesai lah tuna di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Karena 68 persen suplai yellow fin dari sana," dia menjelaskan.

Di samping itu, Susi menyebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan sudah memberikan 237 unit penggantian alat tangkap yang dilarang. Tujuannya untuk menjaga terumbu karang rusak akibat penggunaan alat tangkap berbahaya.

"Kita juga sungguh-sungguh memerangi bom ikan. Bareskrim membentuk divisi khusus di Sulawesi, NTB, dan NTT, serta Nias dan Mentawai untuk menjaga kerusakan bawah laut dari destructive fishing," teranya.

Menurutnya, Ditjen Bea dan Cukai serta Kepolisian beberapa bulan ini aktif menegah bahan baku bom ikan. Setiap minggu, Susi memperkirakan 100 sampai 200 ton pupuk bahan baku bom ikan masuk ke Indonesia.

"Bom ikan merusak karang-karang di wilayah Bali, sekitar Kangean, Teluk Kendari, Kolaka, NTT, bahkan sudah mendekati Raja Ampat," tandas Susi.

Tonton Video Pilihan Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.