Sukses

Kisah Mantan Pecandu Narkoba yang Sukses Bangun Bisnis Miliaran

Dari tak punya apa-apa, mantan pecandu narkoba ini bisa menjadi salah satu sosok wirausahawan yang inspiratif.

Liputan6.com, Jakarta - Jalan hidup seseorang memang penuh misteri. Meski selalu diterpa kesulitan, ada kalanya hal itu berubah seratus delapan puluh derajat.

Inilah yang dirasakan oleh Mike Lindell. Sebelum sukses menjadi pengusaha dan membangun bisnis bernilai miliaran, pria asal Amerika Serikat ini merupakan seorang pecandu narkoba.

Mike membangun kerajaan bisnisnya dari nol dari tahun 2004. Dari tak punya apa-apa, ia kini bisa menjadi salah satu sosok wirausaha yang inspiratif.

Perjalanan bisnisnya dimulai saat tahun 1979. Kala itu, Mike Lindell merupakan mahasiswa di University of Minnesota selama empat bulan. Demi mencukupi kebutuhannya, Mike harus bekerja sambilan melakukan dua pekerjaan.

Di satu waktu, kesibukan bekerja ternyata membuat waktu kuliahnya berantakan. Dia akhirnya memutuskan untuk keluar dari perguruan tinggi untuk fokus bekerja. Salah satu pekerjaannya adalah sebagai pegawai di toko

"Saya merasa kuliah hanya akan menghabiskan waktu saja," tuturnya seperti dilansir dari CNBC, Senin (2/10/2017).

Tapi sayang, tak lama setelah memutuskan berhentu kuliah, Mike justru dipecat dari pekerjaannya. Ia terpaksa mencari pekerjaan lain untuk menyambung hidupnya.

Di tahun 80an, Mike mencoba untuk mendapat uang dengan melakukan berbagai pekerjaan. Mulai dari mencoba membuka jasa laundry karpet, hingga kerja di sebuah kasino di Las Vegas.

Mike juga pernah mencoba berbisnis ternak babi hingga membuka restoran di Kalifornia. Sayang, semua usahanya itu harus berakhir sia-sia. Mike bahkan mengaku sudah rugi banyak uang demi membangun bisnisnya tersebut.

Hal ini diperparah dengan ketergantungan Mike pada narkoba. Dia banyak menghabiskan uang untuk membeli barang haram itu di pasaran.

Simak video pilihan di bawah ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Membangun bisnis berjualan bantal

foto: CNBC

Ide untuk berjualan bantal bermula saat Mike merasa kesulitan tidur setiap malam. Menurutnya, jarang bisa ditemukan bantal yang bisa mempertahankan bentuk dan kembali ke bentuk semula.

Setelah ketergantungan pada narkoba pulih, Mike kembali membangun semangat berbisnisnya. Dengan sisa uang yang dimiliki, ia kemudian menghabiskan waktu berjam-jam memotong busa dan menguji konfigurasi sebelum mereka menemukan bantal yang bisa mempertahankan bentuknya.

Ia kemudian meminjam uang US$ 15 ribu demi bisa menjual produknya yang dinamakan My Pillow di mall saat natal tiba. Sayang, ia hanya bisa menjual 80 buah bantal.

Tapi, diantara pembeli bantal pertamanya merupakan seorang pria yang menjalankan program belanja di TV lokal. Pria tersebut kemudian menawari Mike untuk menjual bantalnya di program TV miliknya.

Pucuk dicinta ulam pun tiba. Penjualan bantalnya pun meroket. Semua produk bantalnya laris manis di pasaran.

"Kami kehabisan produk, saya senang sekali," tuturnya.

 

3 dari 3 halaman

Terpuruk namun bangkit lagi

foto: CNBC

Perjalanan Mike membangun bisnis sempat terpuruk saat di tahun 2008 ia kembali berurusan dengan Narkoba. Tak hanya bisnisnya yang diambang kehancuran, Mike juga kehilangan rumah dan pernikahannya harus berakhir.

Sadar bahwa hal ini tidak seharusnya terjadi, Mike kembali berusaha sekuat tenaga untuk menjauhkan diri dari barang haram tersebut. Usahanya akhirnya berbuah manis. Bisnis yang dibangunnya berangsur-angsur membaik.

"Saya bangun di suatu hari dan akhirnya keinginan saya untuk mengkonsumsi narkoba hilang. Saya yakin betul bahwa ini anugerah dari tuhan," pungkasnya.

Di tahun 2011, produknya kembali masuk dalam program belanja di TV. Dari sana, tingkat penjualannya menanjak tajam.

Di akhir tahun, ia mampu mengembangkan perusahaan yang tadinya hanya lima pegawai menjadi 500 pegawai. Ia juga terus menawarkan produknya dalam program belanja di televisi selama enam tahun terakhir.

Hasilnya, Mike sukses menjual 30 juta bantal. Pendapatannya pun meningkat drastis dari US$ 100 ribu hingga mendekati US$ 300 juta.

Saat ini Lindell telah memperluas lini produk bantal MyPillow ke beberapa produk lain seperti tempat tidur, linen dan tempat tidur hewan peliharaan. Kisah hidupnya akan segera dirilis dalam sebuah buku dan film dengan bantuan temannya, aktor Stephen Baldwin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.