Sukses

Harga Minyak Balik ke Posisi Sebelum Badai Harvey Menerpa AS

Sekitar 3 juta barel per hari, atau 16 persen kapasitas penyulingan minyak AS, tetap offline atau dalam mode restart awal pada Senin malam

Liputan6.com, New York Harga minyak dan bensin Amerika Serikat (AS) kembali ke posisi sebelum Badai Harvey menghentikan operasi sekitar seperempat kapasitas penyulingan di negara ini. Namun kemunculan badai lainnya dapat kembali mengurangi permintaan bahan bakar dan membebani harga, menurut para analis.

Melansir laman CNBC, Rabu (6/9/2017), harga minyak mentah AS, West Texas Intermediate melonjak 2,9 persen atau US$ 1,37, ditutup pada level tertinggi dalam tiga minggu US$ 48,66. Ini usai kilang minyak yang terdampak Badai Harvey mulai mengolah minyak menjadi bahan bakar kembali.

Sementara WTI menyentuh level terendah dalam tujuh minggu di posisi US$ 45.96 pada hari Rabu yang lalu.

Adapun kontrak berjangka bensi AS untuk pengiriman Oktober turun 2,8 persen menjadi US$ 1,6989 per galon. Kontrak September naik setinggi US$ 2,17 per galon minggu lalu.

"Apa yang kita lihat di sini, hari ini adalah kembalinya aktivitas yang kita lihat di minggu sebelumnya karena jaringan pipa minyak dan kilang ditutup," kata Andy Lipow, Presiden Lipow Oil Associates.

Sekitar 3 juta barel per hari, atau 16 persen kapasitas penyulingan minyak AS, tetap offline atau dalam mode restart awal pada Senin malam, menurut Lipow. Itu mengurangi sekitar 1,2 juta galon per hari pasokan bensin, kira-kira sama dengan konsumsi di California, Oregon dan Washington.

Jaringan pipa utama yang memindahkan bahan bakar dari Houston ke Dallas, St Louis, Tulsa dan Chicago kembali beroperasi. Pipa yang membentang dari Houston sampai Southeast dan sampai New Jersey kembali diperbaiki dan segera beroperasi

Lipow memperkirakan butuh satu sampai dua bulan sebelum operasi kembali normal di penyulingan Port Arthur milik Total dan Motiva milik Saudi Aramco. Motiva merupakan kilang terbesar AS.

Harga bensin eceran rata-rata A.S., bagaimanapun, kemungkinan akan mencapai puncaknya pada minggu ini kira-kira US$ 2,70 per galon, ia juga memproyeksikan.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.