Sukses

4 Presiden Kumpul di Istana, Apa Dampaknya ke Ekonomi RI?

Ekonomi Indonesia tergantung kondisi dan situasi perekonomian dunia maupun di dalam negeri.

Liputan6.com, Jakarta - Berkumpulnya para Presiden RI dari berbagai periode, seperti Joko Widodo (Jokowi), BJ Habibie, Megawati Soekarno Putri, dan Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Negara, kemarin (17/8/2017) merupakan kado Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Indonesia ke-72. Karena inilah pertama kalinya orang-orang nomor satu di Republik ini bertemu dalam satu waktu.

Menanggapi pertemuan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution merasa bahagia. "Bagus kan mereka datang. Itu namanya lebih damai, lebih akrab," kata Darmin di kantornya, Jakarta, Jumat (18/8/2017).

Menurut Darmin, berkumpulnya 4 Presiden RI itu tidak berpengaruh apapun terhadap perekonomian nasional. Ekonomi Indonesia, diakuinya, tergantung kondisi dan situasi perekonomian dunia maupun di dalam negeri.

"Tergantung juga upaya kita bagaimana kita mengambil langkah agar ekonomi tumbuh lebih baik. Kita percaya konsumsi pemerintah yang tadinya tumbuh negatif di kuartal II lalu menjadi normal, dan tumbuh positif. Itu saja yang sebenarnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi, apalagi kalau investasi lebih baik lagi," katanya.

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati sebelumnya pun mengaku senang upacara peringatan HUT Kemerdekaan Indonesia ke-72 dihadiri oleh para Presiden RI dari berbagai periode. "Adem saja, senang semuanya bisa hadir untuk memperingati 72 tahun kemerdekaan RI," kata Sri Mulyani.

Menurutnya, pertemuan para Presiden RI itu dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat Indonesia. "Itu memberikan suatu inspirasi karena para pimpinan selalu memiliki komitmen untuk menjaga dan membawa Indonesia pada cita-citanya," ucap Sri Mulyani.

Lebih jauh dijelaskan Sri Mulyani, HUT Kemerdekaan ke-72 mengingatkan perjuangan bangsa Indonesia yang tidak mudah dalam mencapai cita-citanya.

"Jadi kita diingatkan kembali pada peringatan 17 Agustus setiap tahun, bagaimana kita menjadi bagian dari bangsa Indonesia untuk bisa ikut membantu Republik ini mewujudkan cita-citanya. Itulah makna paling besar dalam setiap hari kemerdekaan," terangnya.

"Kita mengingat kembali momen-momen pembacaan proklamasi bahwa perjuangan para pendiri bangsa sangat luar biasa dan patut diteruskan, terutama untuk generasi muda yang lebih global mereka punya identitas sebagai bangsa Indonesia," Sri Mulyani menjelaskan.

Sri Mulyani mengatakan, pemerintah akan tetap mengelola ekonomi Indonesia secara baik. "Kita punya suatu misi yang belum terselesaikan dan kita punya peran untuk menyelesaikannya. Kita lihat pemimpin bisa bergabung tentu membuat rakyat bisa melihat contoh kebersamaan bisa dirajut untuk membuat Indonesia lebih baik," tutupnya.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.