Sukses

Masuk Usia ke-40, Begini Perkembangan Pasar Modal di Indonesia

Pasar modal memiliki peran besar dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional.

Liputan6.com, Jakarta - Pasar modal Indonesia telah berkembang pesat sejak diaktifkan kembali oleh pemerintah pada 10 Agustus 1977. Kini, pasar modal Indonesia telah genap berusia 40 tahun.

Kepala Komunikasi Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Yulianto Aji Sadono mengatakan, pasar modal memiliki peran besar dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional. Pasar modal memiliki peran sebagai sumber pendanaan perusahaan maupun kebutuhan investasi pembangunan infrastruktur Indonesia.

Sejak kembali berdiri, kapitalisasi pasar mencatatkan kinerja yang fantastis. Kapitalisasi pasar tercatat tumbuh 2,34 juta kali atau sebanyak 234,43 juta persen.

"Jika pada tahun 1977 nilai kapitalisasi pasar modal Indonesia baru mencapai Rp 2,73 miliar maka per 31 Juli 2017 nilai kapitalisasi pasar modal Indonesia sudah mencapai Rp 6.400,11 triliun," kata dia dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (12/8/2017).

Sejalan dengan itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah tumbuh tinggi. Padahal, pada tahun 1977 level IHSG hanya 98.

"Apabila di tahun 1977 nilai IHSG baru mencapai 98 poin, maka per akhir Juli tahun ini nilai IHSG telah mencapai 5.849,93 poin atau telah bertumbuh 5.860,14 persen," terang dia.

Dia menuturkan, di bawah koordinasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) optimistis membuat pasar modal Indonesia berkembang dari sisi infrastruktur penunjang perdagangan efek yang teratur, wajar, dan efisien.

Ke depannya, pasar modal Indonesia juga akan semakin matang untuk bersaing, baik dalam segi literasi pasar modal, produk, maupun dalam menjalin kerja sama antar-pemangku kepentingan (stakeholders). "Pasar modal Indonesia juga akan semakin siap untuk bersaing secara global," ujar dia.

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.