Sukses

BI Klaim Digitalisasi Bisa Dorong Ekonomi RI Capai 7 Persen

Saat ini sudah era bagi pemerintah dan semua pelaku kepentingan untuk memberikan karpet merah terhadap pengembangan ekonomi digital.

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) terus mendorong berbagai perusahaan dan pemerintahan untuk memanfaatkan teknologi dalam pelayanan kepada masyarakat. Dengan ini, maka kualitas ekonomi di tingkat masyarakat akan lebih meningkat dan transparan.

Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo menjelaskan, saat ini Indonesia sudah mulai memasuki era revolusi industri ke-4. Di sini, semua para pelaku industri dihadapkan pada pemanfaatan digital. Jika tidak, dipastikan Agus, akan tertinggal karena ditelan oleh zaman.

"Sebagai contoh, saat ini e-commerce menggeser cara belanja masyarakat dari ke pusat belanja menjadi bisa dilakukan secara online," kata Agus di Gedung Bank Indonesia, Rabu (9/8/2017).

Menurut Agus, saat ini sudah era bagi pemerintah dan semua pelaku kepentingan untuk memberikan karpet merah terhadap pengembangan ekonomi digital ini. Karena dengan digitalisasi ekonomi inilah yang akan mengantarkan Indonesia menjadi negara maju pada 2045.

Digitalisasi perekonomian, diyakini Agus, mampu memberi terobosan dalam bentuk efisiensi di sektor ekonomi di dalam bentuk target aktivitas bisnis yangg lebih akurat. Dengan demikian akan menciptakan sumber ekonomi baru.

"Semua ini pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas perekonomian secara signifikan, maka pada akhirnya akan ciptakan perekonomian lebih tinggi dan berkesinambungan. Digitalisasi ekonomi ini kalau dimanfaatkan akan mendorong pertumbuhan ekonomi 7 persen per tahun," tegas Agus.

Tentu saja, adanya ekonomi digital ini, ditambahkan Agus, juga akan menciptakan sumber lapangan kerja baru dengan sumber daya manusia yang lebih berkualitas. 

Tonton Video Menarik Berikut Ini:


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.