Sukses

3 Emiten Masuk Jajaran Saham Paling Likuid di Bursa

BEI kembali merilis tiga saham yang masuk daftar terbaru indeks saham LQ45 periode Agustus 2017-Januari 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali merilis daftar terbaru indeks saham LQ45 atau saham terlikuid periode Agustus 2017-Januari 2018.

BEI memasukkan tiga saham baru dalam indeks saham LQ45 antara lain saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR), PT Global Mediacom Tbk (BMTR), dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT).

Selain itu, BEI mengeluarkan tiga saham dalam penghitungan indeks LQ45 antara lain saham PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), dan PT Elnusa Tbk (ELSA).

Analis PT Koneksi Kapital Alfred Nainggolan menuturkan, saham BJBR masuk LQ45 lantaran pelaku pasar minati saham BJBR sehingga transaksi sahamnya cukup tinggi. Selain itu, sektor keuangan terutama bank cenderung ada perbaikan di rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) ini juga mendukung saham bank termasuk BJBR.

"Ada perbaikan NPL berdampak terhadap laba bersih dan pembagian dividen," ujar Alfred Nainggolan saat dihubungi Liputan6.com, seperti ditulis Rabu (26/7/2017).

Sedangkan saham BRPT masuk indeks saham LQ45, menurut Alfred lantaran harga minyak tertekan berdampak positif untuk kinerja BRPT. Ditambah ada perbaikan kinerja perseroan. Adapun saham-saham yang keluar dari LQ45 yaitu saham ASRI, Alfred menilai sektor properti masih melambat. Oleh karena itu, pelaku pasar cenderung tak minati saham properti lapis kedua.

Alfred menambahkan, ada tiga saham baru yang masuk jajaran indeks saham LQ45 ini akan mendorong rebalancing oleh para manajer investasi. Hal itu terutama produk reksa dana yang punya patokan indeks saham LQ45. "Akan perbesar porsi tiga saham baru yang masuk LQ45 tersebut, dan mengurangi saham yang dikeluarkan dari LQ45," kata Alfred.

Selain itu, tiga saham baru masuk LQ45 itu juga akan meningkatkan transaksi sahamnya di pasar saham. "Itu tergantung dari supply dan demand," tambah Alfred.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.