Sukses

IHSG Naik Tipis Ikuti Bursa Saham Global

Sekitar 82 saham menguat sehingga mendorong laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke zona hijau pada Kamis pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau usai alami penurunan dua hari berturut-turut. Penguatan IHSG meski terbatas ini mengikuti gerak bursa saham Asia dan Amerika Serikat (AS) yang menghijau.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (20/7/2017), IHSG naik tipis 2,1 poin atau 0,04 persen ke level 5.808. Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG mendaki 3,5 poin atau 0,06 persen ke level 5.810.

Ada sebanyak 82 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. 35 saham melemah dan 96 saham lainnya diam di tempat. Pada Kamis pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.814,38 dan terendah 5.808,11. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 8.179 kali dengan volume perdagangan 200,4 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 206,8 miliar.

Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 16,23 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.315. Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau yang dipimpin sektor saham konstruksi. Sektor saham itu naik 0,80 persen.

Disusul sektor saham aneka industri mendaki 0,28 persen dan sektor saham perdagangan mendaki 0,23 persen.

Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham MABA melonjak 24,62 persen ke level Rp 1.215 per saham, saham TPMA mendaki 10 persen ke level Rp 220 per saham, dan saham ADHI menanjak 8,95 persen ke level Rp 21.30 per saham.

Sedangkan saham-saham yang cetak top losers antara lain saham CKRA susut 7,14 persen ke level Rp 91 per saham, saham ASMI merosot 2,21 persen ke level Rp 665 per saham, dan saham CKRA merosot 7,14 persen ke level Rp 91 per saham.

Sebagian besar bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,05 persen ke level 26.676, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,36 persen ke level 20.093,46. Sedangkan indeks saham Shanghai turun 0,04 persen ke level 3.228, indeks saham Singapura tergelincir 0,11 persen ke level 3.321, dan indeks saham Taiwan susut 0,11 persen ke level 10.494.

Berdasarkan laporan PT Ashmore Assets Management Indonesia, IHSG turun pada perdagangan saham kemarin didorong saham-saham berkapitalisasi besar yang tertekan. Sementara itu, sektor saham tambang naik seiring harga batu bara menguat ke level US$ 86 per ton.

Sedangkan laporan PT Bank DBS Indonesia menyatakan, Bank Indonesia (BI) akan mengadakan pertemuan bulanan untuk membahas suku bunga acuan. Para ekonom memperkirakan tidak akan ada perubahan pada suku bunga 7-day reverser repo rate.

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang berbalik arah ke zona hijau pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Rilis suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI 7 day repo rate akan pengaruhi IHSG.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, penantian terhadap rilis data ekonomi suku bunga acuan BI akan cukup memberikan pengaruh terhadap pola gerak IHSG. Diperkirakan suku bunga acuan BI masih tetap di 4,75 persen.

"Suku bunga acuan BI belum ada perubahan akan memberikan dampak cukup bagus terhadap pola gerak IHSG. Pergerakan terlihat akan cukup stabil dengan berada dalam rentang konsolidasi wajar," ujar William, dalam ulasannya, Kamis 20 Juli 2017.

Ia memperkirakan, IHSG bergerak di kisaran 5.789-5.876 pada Kamis pekan ini.

 

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.