Sukses

Pembelian Properti oleh Warga Negara Asing Melonjak di AS

Pembeli properti terbesar dipimpin oleh pembeli asal China, kemudian Kanada, Inggris, Meksiko dan India.

Liputan6.com, London - Pembelian properti di Amerika Serikat oleh warga negara asing mencapai level tertinggi. Berdasarkan data the National Association of Realtors, pembeli warga negara asing mencatatkan pembelian US$ 153 miliar untuk properti di AS antara April 2016-Maret 2017. Kenaikan itu sebesar 49 persen dari periode sama tahun sebelumnya.

Lonjakan itu berlanjut dari periode tahun sebelumnya. Ini mengejutkan mengingat penguatan dolar AS terhadap mata uang asing lainnya yang membuat perumahan Amerika Serikat lebih mahal lagi. 

Penjualan oleh warga asing menyumbang 10 persen dari semua penjualan rumah yang ada. Secara total pembeli oleh warga asing mencapai 284.455 rumah, naik 32 persen dari tahun sebelumnya. Sebagian penjualan itu hanya ada di tiga negara bagian yaitu Florida, California dan Texas.

Pembeli dari China termasuk terbesar untuk membeli properti di AS selama empat tahun berturut-turut. Diikuti pembeli dari Kanada, Inggris, Meksiko dan India. Pembeli dari Rusia hanya menghasilkan hampir satu persen dari pembelian.

Namun, lonjakan terbesar penjualan secara keseluruhan pada tahun lalu berasal dari pembeli Kanada yang meraup nilai US$ 19 miliar, dan sebagian besar di Florida. Mereka juga habiskan lebih banyak, dengan rata-rata harga rumah yang dibeli di Kanada hampir dua kali lipat menjadi US$ 561.000.

"Ada lebih banyak lagi baby boomer dari pada sebelumnya. Ini demografis," kata Elli Davis, Agen Real Estate di Toronto, seperti dikutip dari laman CNBC, Kamis (20/7/2017).

Ia menambahkan, pihaknya melihat pembeli yang lebih tua untuk menurunkan rumah utama mereka, dan membeli rumah kedua dan ketiga di Florida."Real estate di sini bernilai lebih besar. Mereka menjual rumah di kota-kota besar yang sekarang harganya US$ 2 juta, di mana naik dalam 10-15 tahun terakhir, jadi mereka sedang merealisasikan keuntungan," ujar dia.

Meski retorika anti-imigran dari pemerintahan presiden AS Donald Trump terutama membangun tembok antara AS-Meksiko, tak surutkan pembelian dari warga Meksiko. Pembeli Meksiko naik hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya.

"Anda dapat dengan mudah mengatakan mungkin mereka ingin membeli sekarang sebelum kebijakan imigrasi baru ditetapkan," ujar Adam DeSanctis, Media Manajer the National Association of Realtors.

Akan tetapi secara umum, orang Meksiko membeli rumah yang lebih murah. Harga rata-rata pembeli dari Meksiko mencapai US$ 327 ribu dibandingkan pembeli dari China mencapai US$ 782 ribu dan India sebesar US$ 522 ribu. Orang Meksiko menyukai rumah di Texas, sedangkan pembeli China memilih lebih banyak rumah di California dan Texas.

Harga rata-rata rumah yang dibeli oleh pembeli dari China turun dari sekitar US$ 937 ribu menjadi US$ 782 ribu. Penurunan daya beli diperkirakan berasal dari aturan diperketat di China terkait arus keluar modal.

"Peraturan pemerintah yang ketat dan ketidakpastian mengenai kebijakan seputar kebijakan imigrasi dan perdagangan luar negeri AS bisa menyebabkan perlambatan investasi asing," ujar Lawrence Yun, Ekonom NAR.

 

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.