Sukses

Diprotes China soal Laut Natuna Utara, Ini Pembelaan Menteri Susi

Pemerintah Indonesia juga memiliki hak untuk melindungi wilayah Laut Natuna Utara dari para pencuri ikan.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menegaskan perubahan nama Laut China Selatan menjadi Laut Natuna Utara tidak menyalahi ketentuan. Meskipun perubahan nama tersebut mendapat protes dari pemerintah China.

Susi menyatakan wilayah tersebut merupakan bagian dari perairan Indonesia. Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia berhak melakukan perubahan nama pada wilayah ini.

"Loh, itu kan laut wilayah kita, Laut Natuna Utara bukan Laut China Selatan. Itu Laut Natuna Utara," ujar dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/7/2017).

Selain itu, ujar Susi, pemerintah Indonesia juga memiliki hak untuk melindungi wilayah tersebut dari para pencuri ikan. Sebab, stok sumber daya perikanan Laut Natuna Utara masih dalam kategori rawan alias berwarna kuning.

‎"Tapi Natuna kalau dilihat dari stok ikan memang masih kuning ya. Masih belum sebaik wilayah Indonesia lainnya karena masih banyak pencurian," kata dia.

Oleh sebab itu, kata Susi, dia berharap pengawasan di Laut Natuna Utara ini bisa terus ditingkatkan. Dengan demikian, tidak ada lagi pencuri ikan yang berani masuk ke wilayah tersebut.

"Ya kalau kita jaga dari pencuri ikan yang dari Vietnam atau dari kapal China pasti akan pulih seperti laut-laut lainnya," ujar dia.

Sebelumnya, keputusan pemerintah Indonesia yang akan mengubah penyebutan nama Laut China Selatan menjadi Laut Natuna Utara memicu kritik dari Tiongkok. Diwakili oleh Kementerian Luar Negeri, Beijing menyebut bahwa tindakan Indonesia dinilai tidak masuk akal.

"Langkah pergantian nama itu tidak masuk akal dan tidak selaras dengan upaya standardisasi mengenai penyebutan wilayah internasional," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang, dalam sebuah konferensi pers. Demikian seperti yang diwartakan oleh CNN, Minggu (16/7/2017).

"Kami berharap agar negara relevan di kawasan mampu berkolaborasi dengan China untuk tujuan bersama serta situasi di kawasan Laut China Selatan," ucap Geng Shuang.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.