Sukses

Wamen ESDM: Data Subsidi Listrik Buatan Manusia, Pasti Ada Cacat

Data tambahan penerima subsidi listrik 900 VA sebanyak 2,4 juta sudah akurat lantaran telah dievaluasi oleh Kementerian ESDM dan PLN.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan kembali mengajukan tambahan 2,4 juta pelanggan golongan 900 VA untuk menerima subsidi listrik lagi setelah sebelumnya kena pencabutan. Kesalahan data penghapusan subsidi ini sempat menimbulkan protes dari 2,4 juta pelanggan tersebut.

"Ternyata mereka (2,4 juta pelanggan) memenuhi kriteria yang mendapat subsidi, jadi kita koreksi datanya. Data itu kan bikinan manusia, pasti ada cacatnya. Kalau ada yang kurang, bisa kita perbaiki," ucap Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar usai Halal Bihalal di kantor Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (26/6/2017).

Ia mengungkapkan, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati sudah mengusulkan pembengkakan anggaran subsidi listrik sebesar Rp 1,7 triliun kepada DPR untuk dibahas dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2017.

"Menkeu sudah mengajukan usulan ke Banggar DPR Rp 1,7 triliun bisa dimasukkan ke APBN-P 2017. Saya juga secara informal sudah bicara dengan DPR asal usul (tambahan) Rp 1,7 triliun itu," Arcandra menerangkan.

Sebelumnya, Direktur Jenderal (Dirjen) Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Andy Noorsaman Sommeng mengungkapkan, berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), dari 23,1 juta pelanggan golongan 900 VA, sebanyak 19 juta pelanggan dicabut subsidi, sedangkan 4,1 juta sisanya masih ditanggung pemerintah.

"Ada pelanggan 900 VA yang nyelip di 450 VA, itu totalnya dari data PLN ada 2,4 juta pelanggan. Mereka sempat protes (kena cabut), jadi nanti di APBN-P 2017 akan ditambahkan. Jadi totalnya 6,5 juta pelanggan 900 VA (yang disubsidi)‎," kata dia saat berbincang dengan Liputan6.com.

Andy menghitung, dengan masuknya lagi 2,4 juta pelanggan 900 VA dalam daftar penerima subsidi, butuh tambahan anggaran subsidi listrik sebesar Rp 1,7 triliun. Dalam APBN 2017, pemerintah sudah mematok anggaran subsidi listrik sebesar Rp 50,4 triliun, sehingga diperkirakan akan membengkak menjadi Rp 52,1 triliun.

"Tambahan anggaran Rp 1,7 triliun itu sudah kita sampaikan ke Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan, tapi belum direspons. Soal anggaran itu akan dibahas di RAPBN-P 2017 karena sebenarnya ini awalnya dari DPR," jelas Andy.

Ia mengklaim, data tambahan penerima subsidi listrik 900 VA sebanyak 2,4 juta sudah akurat lantaran telah dievaluasi oleh Kementerian ESDM dan PT PLN (Persero).

"Ini hasil padanan data, pas dicek lagi ternyata seperti itu. Datanya lebih akurat dan bisa dipertanggungjawabkan karena yang melakukan kita bersama PLN bahwa ternyata ada golongan 900 VA yang masih punya hak menerima subsidi. Tapi kita tidak tahu, mungkin ada yang ke selip lagi, negara kita kan luas," ujar dia.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.