Sukses

Sektor Energi Bebani Wall Street

Sektor saham energi mendorong indeks saham Dow Jones dan S&P tertekan, sedangkan sektor saham teknologi angkat indeks Nasdaq.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau disebut wall street bervariasi didorong sektor saham energi yang tertekan. Hal itu seiring harga minyak kembali melemah.

Selain itu, investor fokus terhadap inflasi rendah. Namun, sektor saham perawatan kesehatan dan teknologi telah membantu mengangkat indeks saham Nasdaq.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu (Kamis pagi WIB), indeks Dow Jones turun 53,89 poin atau 0,25 persen ke level 21.413,25. Indeks saham S&P 500 tergelincir 1,25 poin atau 0,05 persen ke level 2.435,78. Sedangkan indeks saham Nasdaq menguat 45,92 poin atau 0,74 persen ke level 6.233,95.

Sektor saham energi tertekan didorong harga minyak melemah. Harga minyak AS menyentuh level terendah sejak Agustus seiring pasokan lebih besar.

Sementara itu, sektor teknologi telah menarik investor memanfaatkan keuntungan dari penurunan sebelumnya. Selain itu, sektor saham perawatan kesehatan mengangkat indeks saham Nasdaq seiring laporan adanya usaha Presiden AS Donald Trump untuk membuat harga obat lebih terjangkau.

"Selain itu pasar menghadapi laporan keuangan kuartalan perusahaan yang baik. Ini tanda baik untuk kuartal kedua. Pasar pun melanjutkan penguatan hingga hasil laporan keuangan perusahaan kuartal kedua keluar," ujar Brad McMillan, Chief Investment Officer Commonwealth Financial seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (22/6/2017).

Adapun indeks sektor saham energi di S&P mencatatkan penurunan terbesar dengan melemah 1,5 persen. Sektor saham energi itu telah turun lebih dari 15 persen pada 2017. Sedangkan indeks saham S&P sudah naik 8,8 persen. Penurunan sektor saham energi didorong harga minyak berjangka susut 21 persen pada 2017.

Sektor saham telekomunikasi juga alami tekanan. Indeks sektor saham telekomunikasi turun 1 persen dengan saham CenturyLink dan AT&T Inc memimpin penurunan persentase terbesar.

Sektor saham bank juga melemah 7 persen. Sektor saham ini tertekan lantaran pasar fokus terhadap margin suku bunga bank. Sedangkan indeks sektor saham bioteknologi Nasdaq nak 3,7 persen, dan catatkan penguatan terbesar sejak pemilihan presiden AS pada 8 November. Penguatan itu didorong saham Celgene, Regeneron, dan Biogen yang naik lebih dari 4 persen.

Saham yang tertekan yaitu saham Caterpillar turun 3,2 persen. Saham tersebut bebani sektor saham industri 0,6 persen. Sedangkan saham FedEx naik 1,7 persen ke level US$ 212,54, dan sentuh level tertinggi di US$ 213,86 usai prediksi kinerja pada 2018.

 

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.