Sukses

Kapal Pembangkit Tingkatkan Pasokan Listrik Sumatera Bagian Utara

Ada Marine Vassel Power Plant (MVPP) akan membantu meningkatkan tambahan pasokan listrik di Sistem Sumatera Bagian Utara.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) menambah kapasitas listrik Sumatera Utara yang dipasok ‎dari Pembangkit Listrik Terapung atau Marine Vassel Power Plant (MVPP) Onur Sultan berkapasitas 240 Mega Watt (MW). Ini juga sekaligus dimanfaatkan untuk melihat kesiapan pasokan listrik Wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) jelang Lebaran.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Archandra Tahar mengatakan, kehadiran MVPP di Medan sangat membantu untuk meningkatkan tambahan pasokan listrik di Sistem Sumatera Bagian Utara (Sumbagut).

"Pelayanan listrik selama Lebaran harus tetap handal. Jadi adanya MVPP ini merupakan salah satu inovasi PLN" kata Arcandra, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Senin (19/6/2‎017).

Direktur Bisnis Regional Sumatera Amir Rosidin melanjutkan, sejak dinyatakan beroperasi secara commercial (COD) pada 15 Juni lalu, pasokan listrik dari MVPP Onur Sultan sudah bisa dinikmati masyarakat.

"Dengan masuknya tambahan daya 240 MW dari MVPP, saat ini daya sistem Sumbagut menjadi 2.223 MW, dengan beban puncak tertinggi Sumut 1.558 MW dan Aceh 355 MW. Dengan ini cadangan daya di Sumbagut menjadi 310 MW," papar Amir.

Amir menambahkan tambahan daya ini sangat penting untuk kehandalan sistem serta membuka ruang yang cukup untuk melayani para pelanggan baru di Sumut dan Aceh.

MVPP Onur Sultan memiliki panjang 300 meter dan lebar 50 meter. Kapal ini dilengkapi mesin PLTD buatan Wartsila berkapasitas 18,81 MW/unit, dengan jumlah total 24 unit dan mesin PLTU dengan kapasitas 2×15 MW.

Salah satu kelebihan MVPP ini adalah memiliki kemampuan dual fuel yang dapat menggunakan bahan bahar minyak (BBM) jenis Heavy Fuel Oil (HFO) dan juga bahan bakar gas (BBG).

Selain itu, kapal pembangkit listrik yang disewa PLN selama 5 tahun ke depan ini memiliki beberapa kelebihan lainnya, yakni mulai dari tidak membutuhkan lahan untuk membangun, mobilitas relokasi cepat, fleksibilitas dalam penggunaan bahan bakar, konsumsi bahan bakar lebih hemat, tingkat produksi limbah relatif rendah, dan pengaruh kebisingan terhadap masyarakat relatif lebih rendah.

"Hadirnya kapal pembangkit listrik ini merupakan solusi cepat untuk pemenuhan kebutuhan listrik sambil menunggu pembangkit permanen selesai dibangun," tutur Amir.

 

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.