Sukses

Tanggapan BPPT soal Temuan Listrik dari Pohon Kedondong

BPPT menyebutkan sumber energi juga perlu perhatikan kemampuan untuk hasilkan kekuatan arus listrik dapat berlangsung lama dan stabil.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Pengkajian Teknologi (BPPT) menyatakan, listrik dari pohon kedondong pagar yang ditemukan Naufal Raziq‎ belum bisa untuk memenuhi kebutuhan. Lantaran daya yang dihasilkan masih sangat rendah.

Deputi Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi BPPT Eniya L Dewi mengatakan, pada dasarnya semua makanan dan minuman mengandung asam dapat menjadi sumber energi baterai.

Namun, yang perlu diperhatikan adalah kemampuannya dalam menghasilkan kekuatan arus listrik dapat berlangsung lama dan stabil, sehingga menjadi sumber listrik yang mumpuni dan dapat digunakan sehari-hari.

"Inisiatif siswa tersebut untuk melakukan percobaan ini sangat baik, mengingat yang bersangkutan adalah si‎swa yang masih tingkat SMP," kata Eniya, di Jakarta, Senin (29/5/2017).

Kepala Balai Besar Teknologi Konversi Energi BPPT (B2TKE ‎) Andika Prastawa mengatakan, hasil penelitian tentang listrik dari tumbuhan yang telah dilakukan lembaganya, menunjukkan hasil produksi listrik belum memadai untuk memenuhi kebutuhan yang wajar.

Berdasarkan pengukuran sesaat besaran listrik pada pohon kedondong pagar yang ditanam, menghasilkan data keluaran sistem listrik pohon kedondong pagar tersebut masih dalam kisaran mili Watt, dengan tegangan yang dihasilkan dalam skala ratusa‎n mili hingga satuan Volt, serta arus dalam mili Ampere.

‎Andika memaparkan penelitian untuk memastikan daya listrik dari pohon kedondong pagar. Sejumlah 6 pohon Kedondong, dipasang masing-masing 6 pasang elektroda Zn-Cu (seng dan tembaga). Dari rangkaian seri-paralel, di ujung elektroda diperoleh pengukuran tegangan total sebesar 2,774 Vdc.

Ujung rangkaian pohon ini dihubungkan pada converter arus searah agar batere tegangan 3,5 Vdc, kemudian melalui inverter dihubungkan ke beban lampu LED 5 Watt 220 Vac. Pada saat lampu dinyalakan, setelah 10 menit, terukur tegangan dari pohon energi turun dari 2,774 Vdc menjadi 1,870 Vdc.

Dengan laju penurunan tegangan seperti itu, diperkirakan 6 pohon kedondong tersebut hanya sanggup menghidupkan lampu tidak lebih dari 20 menit, dengan perkiraan energi sekitar 1,7 Wh/Watt hour (Wh), atau 1,7, Watt selama 1 jam.

Berdasarkan analisis di atas, dapat ditarik kesimpulan pohon kedondong ini dapat menghasilkan listrik dalam jumlah dan waktu yang yang terbatas. Dengan demikian pohon ini hanya dapat dijadikan salah satu sumber energi bagi peralatan yang membutuhkan energi rendah.

BPPT pun memberikan rekomendasi, agar Naufal mendapat perhatian dan pembinaan yang intensif sebagaimana mestinya, agar yang bersangkutan dapat berkembang kemampuan dan minat penelitian-nya.

Sementara itu, diharapkan kepada berbagai pihak agar menyikapi hasil percobaan tersebut secara wajar dan bijaksana, sehingga tidak memberikan beban harapan terlalu besar bagi percobaan listrik dari pohon kedondong ini. Hal tersebut dapat menjadi alternatif pemenuhan kebutuhan listrik khususnya di pedesaan.

"Dengan demikian, meskipun terbukti pohon kedondong dapat menghasilkan listrik, namun masih belum mencukupi kebutuhan listrik secara wajar," tutur Andika.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.