Sukses

Jelang Ramadan, Harga Daging Sapi di Palangkaraya Merangkak Naik

Untuk mengendalikan harga menjelang puasa dan Lebaran, Polda dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah telah membentuk tim mafia pangan.

Liputan6.com, Jakarta - Jelang bulan Ramadan, harga daging sapi di pasar tradisional di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, merangkak naik. Namun, kenaikan harga daging sapi tersebut tak terlalu besar. 

Dari pantauan Liputan6.com di Pasar Besar Palangkasari, Palangkaraya, Rabu (24/5), sejumlah pedagang mengaku kenaikan harga ini lantaran harga beli di tingkat pedagang meningkat. Kenaikan harga daging sapi tersebut berkisar antara Rp 4.000 per kilogram (kg) hingga Rp 5.000 ribu per kg. 

Saat ini pedagang menjual daging sapi bervariasi dari semula Rp 120 ribu per kg sekarang meningkat jadi Rp 124 ribu per kg hingga Rp 125 ribu per kg.

Isna, seorang pedagang daging, mengaku kenaikan harga itu terjadi sejak tiga hari lalu. Ia memperkirakan harga tersebut akan terus naik hingga Hari Raya Idul Fitri.

"Kami sebenarnya tidak ingin menaikkan harga. Tetapi karena harga beli juga naik, maka mau tak mau ikut naik harga jual​," ujarnya.

Selain daging sapi, harga bahan pangan yang juga naik menjelang puasa adalah ayam potong Rp 33 ribu per kg, telur ayam Rp 17 ribu per kg, dan telur bebek Rp 2.400 per butir. Sedangkan untuk bawang putih saat ini dijual Rp 50 ribu per kg dan bawang merah Rp 28 ribu per kg.

Meti, warga komplek Manjuhan, Palangkaraya, mengaku kenaikan harga bahan pangan saat ini sudah mulai terasa. "Seperti tahun-tahun sebelumnya, kenaikan harga barang ini selalu terjadi bila menjelang puasa dan Lebaran. Karena itu, kami minta agar pemerintah turun tangan untuk mengendalikan harga agar tidak semakin tinggi," ujarnya.

Sebelumnya, untuk mengendalikan harga menjelang puasa dan Lebaran, Polda dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah telah membentuk tim mafia pangan.

Tim yang anggotanya gabungan seperti polisi, intelijen, dinas terkait, dan Satpol PP mempunyai tugas untuk memantau terjadinya kenaikan harga menjelang puasa dan Lebaran.

"Tim mafia pangan ini nantinya akan melakukan pengawasan, peredaran, pendistribusian pangan di Kalteng, serta menindak para para penimbun," ujar Kabid Humas Polda Kalteng, AKPB Pambudi Rahayu, beberapa waktu lalu. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.